Dukung Pemerintahan Terpilih, GPM NUS Meminta Prabowo-Gibran Fokus Kualitas Pendidikan

Martin Siahaan dan Onky Fachrur Rozie saat meyampaikan pemaparan diskusi di Gedung KNPI Jakarta Timur (Photo: AH)

Jakarta, Sinarpagibaru.com-Gabungan Pemuda Mahasiswa Nusantara (GPM NUS) suskes menggelar agenda diskusi publik dengan mengangkat tema “Bonus Demografi dan Indonesia Maju Dalam Kepemimpinan Prabowo-Gibran”. Acara diadakan di Aula Gedung KNPI DKI Jakarta Rawamangun Jakarta Timur, Jumat (18/10/2024). Dan dihadiri sekitar 200 mahasiswa dari berbagai lintas kampus. Hadir sebagai pembicara Martin Siahaan intelektual muda dan mantan aktivis mahasiswa dan Onky Fachrur Rozie mantan Korpus BEM PTKIN.

Martin dalam pemaparan diskusinya menjelaskan demografi adalah suatu pemahaman untuk membaca masa tantangan dan peluang masa depan negara.  Artinya, kalau Indonesia ingin berhasil menuju bonus demografi 2045, maka negara harus serius mempersiapkan sumber daya manusia (SDM).

“Tantangan dan peluang bonus demografi 2045 itu ada ditangan generasi z (Gen Z). Jadi pemerintah  harus bisa menyiapkan SDM yang unggul agar menghasilkan  angkatan muda kerja yang siap bersaing di era perkembangan teknologi digitalisasi sekarang ini,” ucapnya.

Selain persoalan SDM, Martin juga menjelaskan, kunci bonus demografi 2045 itu terletak pada seorang pemimpin yang memiliki pengetahuan luas, tegas dan karakter kuat. Dia berharap, kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang terpilih di Pilpres 2024, bisa menjawab tantangan tersebut untuk menciptakan SDM yang mumpuni.

Kata dia, kaum muda, khususnya mahasiswa juga harus lebih banyak mempersiapkan skill dan keahliannya di dunia kampus. Jadi tidak hanya kuliah dan belajar saja. Tapi juga harus memperluas jaringan serta mempersiapkan diri menjadi pemimpin di dunia kerja dan masyarakat.

“Kita akan kalah dalam persaingan di era bonus demografi 2045 nanti kalau kaum mudanya tidak mempersiapkan skill dan pengetahuan yang luas saat masih kuliah,” ujarnya.

Baca Juga :  Menteri Anas Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Kaum muda juga harus memperkuat semangat nasionalisme. Sebab, tantangan terberat di era bonus demografi 2045 adalah Indonesia semakin bersaing dengan negara maju. Artinya, kaum muda harus mampu menganalisa berbagai ancaman asing yang ingin menguasai kekayaan alam Indonesia. Karena itu, dia menyarankan kaum muda harus banyak membaca literatur buku. Agar pengetahuan semakin luas dan memiliki analisa yang kritis dalam menghadapi berbagai ancaman Indonesia kedepannya.

Dia berharap pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran, bisa membuat regulasi yang menjamin hak pendidikan berkualitas yang bisa memiliki daya saing. Serta menghapuskan segala bentuk komersialisasi pendidikan di dunia kampus. Karena pendidikan yang berkualitas itu kunci kemajuan sebuah negara.

“Pada Pilpres 2024, saya bukan pendukung Prabowo-Gibran. Namun secara pribadi,  saya menilai Prabowo itu pemimpin yang memiliki integritas kuat dan berintelektual. Dia sangat konsisten digaris perjuangannya ingin menjadi pemimpin Indonesia dan sudah mencalonkan presiden sejak 20 tahun silam. Semoga setelah dilantik menjadi presiden, beliau mampu membuat perubahan,” jelasnya.

Sementara itu, Onky Fachrur Rozie mengatakan agar kaum muda harus berpikir optimis dalam menyambut bonus demografi 2045. Oleh sebab itu,  dia mengatakan mahasiswa harus mendorong pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran untuk mempersiapkan fasilitas pendidikan yang berkualitas. Agar Indonesi mampu bersaing dalam menghadapi tantangan bonus demografi 2045.

“Mahasiswa harus mengambil peran menyambut bonus demografi 2045 dan menciptakan peluang yang positif. Dan mempersiapkan skill dan kepemimpinan di dunia kampus,” ucapnya.

Ia juga, bahwa pendidikan adalah prinsip hal yang paling fundamental dalam kemajuan negara. Ia meminta, agar pemerintahan Prabowo-Gibran harus bisa memberantas segala bentuk mafia dan komersialisasi di dunia pendidikan.

Baca Juga :  Optimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak, Kementerian ATR/BPN dan Bank Mandiri Luncurkan e-PNBP

Kemudian dia mengingatkan agar mahasiswa jangan hanya menjadi mitra kritis terhadap pemerintah. Tapi harus bisa menjadi mitra strategis kepada pemerintah untuk memberikan ide serta gagasan untuk memperkuat SDM Indonesia saat negara kita menyambut bonus demografi 2024.

Dalam acara dialog publik ini,  GPM NUS juga mendeklarasikan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. Dan meminta agar presiden terpilih Prabowo Subianto fokus pada stabilitas negara, kesejahteraan masyarakat. serta meningkatkan kwalitas pendidikan di Indonesia agar siap saing di era globalisasi. Berikut pernyataan sikap yang disampaikan:

  1. Mensukseskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran.
  2. Mendukung program Kebijakan Nasional menuju Indonesia Maju.
  3. Meminta kepada seluruh mahasiswa untuk secara objektif menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.
  4. Meminta kepada TNI/POLRI untuk melakukan pengamanan ketat saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
  5. Mengecam kelompok-kelompok ekstrimis yang mengadu domba dan hoax. GP NUS mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi ini dan menyampaikan pandangan serta ide-ide mereka untuk kemajuan Indonesia yang lebih baik.

(Andreas Hutagalung)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *