Asahan, Sinarpagibaru.com-Fachrul Husin Nasution Kepala Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Asahan, Sumatera Utara mengatakan proses renovasi gedung ATR/BPN Asahan dalam waktu dekat ini akan rampung. Sekadar tahu, kantor ATR/BPN Asahan berdiri sejak tahun 1981. Jadi, dengan seiring perkembangan jaman memang sudah saatnya, kantor tersebut harus di renovasi.

Fachrul juga mengatakan, proses renovasi gedung tersebut sudah berjalan hampir 1 tahun. Dimulai pada Agustus 2024 dan selesai pada Februari 2025. Ia menjelaskan, renovasi gedung ini dalam rangka meningkatkan pelayanan  ATR/BPN Asahan untuk masyarakat.

“Awalnya gedung ATR/BPN Asahan hanya 1 gedung, tapi setelah di renovasi, akan jadi 2 lantai. Sarana dan fasilitas ruang loket pelayanan kepada masyarakat juga nanti lebih modern. Termasuk  gedung yang sudah di renovasi ini menyediakan fasilitas kepada penyandang disabilitas dan ruang ibu dan tempat bermain anak,” ujarnya, saat diwawancarai di Kantor ATR BPN Asahan, Selasa kemarin, (14/1/2025).

Selain itu, Fahrul menyampaikan Kantor ATR BPN Asahan yang sedang di renovasi tersebut juga menyediakan fasilitas ruang mediasi yang layak. Sehingga nantinya, saat terjadi proses mediasi sengketa, seperti masalah pertanahan bisa terselesaikan dengan baik.

“Rencananya gedung kantor ATR BPN Asahan akan kembli ditempati pada 3 Februari 2025 ini, mudah-mudahan bisa terwujud. Karena beberapa bulan ini kami memang sedang menyewa kantor dan masa waktu sewa gedungnya sudah mau habis,” ujarnya.

Ia berharap, kalau gedung Kantor ATR BPR Asahan nantinya kembali ditempati, seluruh jajarannya bisa mempercepat program pemerintah, khususnya pelayanan yang profesional. Serta mewujudkan  agenda reforma agraria. Pasalnya, era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, melalui Menteri ATR BPN Nusron Wahid, salah satunya berkomitmen menyelesaikan masalah konflik agraria, dengan pendekatan humanis.

“Seluruh jajaran Kantor ATR/BPN Asahan sudah berkomitmen  mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam mewujudkan reforma agraria,” tandasnya. (Andreas Hutagalung)