Iran,Sinarpagibaru.com-Pemerintah Iran resmi memberikan ampunan kepada 3 Jurnalis Iran, Elaheh Mohammadi, Niloofar Hamedi, dan Rouhollah Nakhaei. Ketiga jurnalis tersebut diampuni oleh otoritas peradilan tertinggi Iran pada 11 Februari 2025. Sekadar tahu, Elaheh Mohammadi dan Niloofar Hamedi termasuk di antara jurnalis pertama yang melaporkan kematian Jina Mahsa Amini pada September 2022 dan protes nasional yang terjadi setelahnya.
Alasan ketiga jurnalis ini dibebaskan dalam memperingati hari 46 tahan Revolusi Islam 1979. Kemudian, pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, menyetujui pengampunan terhadap jurnalis Elaheh Mohammadi, Niloofar Hamedi, dan Rouhollah Nakhaei. Hasil dari pengampunan tersebut, kasus mereka pun akhirnya ditutup.
Sebelumnya, pada Oktober 2023, Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman kepada Elaheh Mohammadi dan Niloofar Hamedi masing -masing 12 dan 13 tahun penjara. Karena meliput kasus kematian Jina Mahsa Amini dalam tahanan polisi. Pasalnya, dampa dari pemberitaan kematian Amini memicu protes nasional. Pengadilan pun akhirnya memutuskan pekerja media ini bersalah atas “kerja sama dengan pemerintah AS sebagai negara yang memusuhi Iran”, “berkumpul dan berkolusi untuk melakukan kejahatan terhadap keamanan Iran”, dan “kegiatan propaganda melawan Republik Islam Iran”.
Pada bulan Januari 2024, kedua jurnalis tersebut dibebaskan dengan jaminan uang, setelah menghabiskan 16 bulan di penjara Evin di Teheran. Begitu juga terhadap Rouhollah Nakhaei, yang bekerja untuk surat kabar reformis Shargh. Ia dijatuhi hukuman penjara 2 tahun 7 bulan, atas tuduhan “pengumpulan dan kolusi”. Serta “kegiatan propaganda melawan Republik Islam Iran”, menyusul demonstrasi nasional pada September 2022.
Jurnalis keempat adalah Saideh Shafiei. Ia dibebaskan dari penjara Evin di Teheran pada 11 Februari, seperti yang diumumkan oleh suaminya Hassan Homayoun di X. Ia dijatuhi hukuman penjara 4 tahun atas tuduhan “pengumpulan data dan kolusi”. Serta “kegiatan propaganda melawan Republik Islam Iran” pada September 2023. Suaminya tidak menyebutkan bahwa kasus Shafiei termasuk dalam daftar pengampunan.
Sementara itu, jurnalis yang saat ini dipenjara di Iran:
- Vida Rabbani, jurnalis lepas untuk surat kabar Shargh, ditangkap di rumahnya di Teheran pada 24 September 2022.
- Jina Modares Gorji, seorang jurnalis lepas, mulai menjalani hukuman penjara 16 bulan di penjara kota Sanandaj, pada 12 November 2024.
- Reza Valizadeh, seorang jurnalis Iran-Amerika dan mantan presenter Radio Farda, ditangkap di Teheran pada Maret 2024.
- Mostafa Nemati dijebloskan ke penjara di kota Abadan pada 2 November untuk menjalani hukuman penjara selama 40 bulan.
Anthony Bellanger Sekretaris Jenderal Internasional Federasi Jurnalis (IFJ) mengatakan menyambut baik atas pembebasan terhadap 4 jurnalis dari Iran. Ia menegaskan menegaskan bahwa para jurnalis tersebut seharusnya tidak pernah dirampas kebebasannya. IFJ juga mendesak otoritas Iran untuk menghormati kebebasan pers dan kewajiban hak asasi manusia internasional. Termasuk hak atas kebebasan berekspresi dan perlindungan dari penahanan sewenang-wenang.
“Jurnalisme bukanlah kejahatan dan Republik Islam harus membebaskan semua jurnalis dan pekerja media yang dipenjara di negara ini,” tandasnya. (AH/red)
Tinggalkan Balasan