OTTAWA, Sinarpagibaru.com – Perdana Menteri Kanada terpilih Mark Carney menegaskan negaranya tak akan pernah bergabung dengan Amerika Serikat (AS). Ini merupakan komentar pertama Carney setelah dirinya terpilih sebagai pemimpin partai berkuasa Partai Liberal yang berarti akan menjadi perdana menteri Kanada berikutnya, menggantikan Justin Trudeau.
Dia menegaskan Kanada tidak akan pernah menjadi negara bagian ke-51 AS, meski mendapat ancaman dari Presiden Donald Trump.
“Amerika bukanlah Kanada dan Kanada tidak akan pernah menjadi bagian dari Amerika dengan cara, bentuk, atau rupa apa pun,” kata Carney, seperti dikutip dari Sputnik, Senin (10/3/2025).
Trump beberapa kali menyampaikan ancaman jika Kanada menolak bergabung dengan AS. Di antara ancaman itu adalah menerapkan tarif masuk 25 persen terhadap produk dari Kanada. Ancaman itu sudah direalisasikan untuk produk-produk tertentu per awal Maret ini.
Pada satu kesempatan Trump pernah menyebut Trudeau sebagai gubernur Negara Bagian Kanada. Komentar itu dilontarkan di tengah ketegangan setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif 25 persen pada produk-produk Kanada.
Trump lalu menyarankan agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS guna menghindari tarif serta mendapat perlindungan militer.
Carney terpilih sebagai pemimpin baru Partai Liberal, menggantikan Trudeau yang mengundurkan diri pada tahun lalu.
“Perkenalkan pemimpin Liberal baru kita, Mark Carney!” bunyi pernyataan Partai Liberal di media sosial X menyusul pemungutan suara tertutup para anggotanya, Minggu (9/3/2025).
Carney memiliki latar belakang sebagai ekonom berbakat, berhasil menyelamatkan ekonomi Kanada dari kehancuran selama krisis keuangan 2008.
Prestasinya itu mengantarannya menjadi Gubernur Bank of England pertama yang lahir di luar Inggris Raya. Jabatan itu disandangnya hingga 2020 sebelum diangkat sebagai Utusan Khusus PBB untuk Aksi Iklim dan Keuangan.
Sumber: inews.id
Tinggalkan Balasan