JAKARTA, Sinarpagibaru.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melantik 1.979 peserta Green Youth Movement (GYM) dan mengukuhkan Green Ambassador Indonesia yang berasal dari 1.068 sekolah. Mereka telah mengikuti proses pendidikan selama kurang lebih empat bulan terakhir di 114 UPT KLHK dan KPH Perhutani sebagai simpul belajar di 35 provinsi.
Green Ambassador yang dikukuhkan hari ini juga merupakan Kader Konservasi sebanyak 12 orang yang berasal dari 8 UPT Direktorat Jenderal KSDAE. Mereka yang ditetapkan menjadi Green Ambassador juga telah mengikuti pendalaman orientasi tentang lingkungan dan kehutanan.
Menteri Siti mengatakan penyelenggaraan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah dalam hal ini KLHK, untuk memajukan pendidikan lingkungan hidup. Kegiatan ini juga ditujukan bagi kepentingan masa depan kita bersama dan bagi kemajuan pembangunan sektor lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia.
“Dengan lahirnya Green Ambassador dari generasi muda ini, kita harapkan gerakan memulihkan lingkungan akan jauh lebih masif, inklusif, dan inovatif, sehingga bumi dapat kembali pulih dan nyaman untuk ditinggali,” kata Menteri Siti pada Wisuda Green Ambassador di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Pendidikan Green Youth Movement yang telah terlaksana ini, dikatakan Menteri Siti mampu menjadi wadah penting sekaligus harapan baru bagi model pendidikan lingkungan Indonesia. Pendidikan ini dikembangkan dengan orientasi pada penguatan kapasitas siswa dalam mengidentifikasi bentuk-bentuk penyelamatan lingkungan yang lestari dan berkelanjutan.
“Dari perkembangan yang saya terus ikuti selama 9 tahun ini, saya percaya generasi muda akan terus berinovasi, dan makin terlibat dalam aktivitas-aktivitas bagi hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan hidup di sekitar,” ujarnya.
Selanjutnya, Menteri Siti mengatakan kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Kedepan, Menteri Siti bersama jajarannya di KLHK dan para akademisi, akan terus mengembangkan hal ini hingga akhirnya dapat menghasilkan sesuatu yang cemerlang bagi kemajuan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia.
Seiring datangnya musim hujan, Menteri Siti juga meminta para Green Ambassador untuk mengajak masyarakat turut serta menanam setidaknya 25 pohon seumur hidup. Kemudian mereka melakukan penilaian kegiatan penanaman tersebut di masing-masing simpul belajarnya.
“Jadi nanti Green Ambassador yang menilai dan menyampaikan apresiasi dari Menteri LHK bagi masyarakat yang menanam 25 pohon. Saya minta tolong didesain juga nanti mekanismenya seperti apa,” katanya.
Hal penting lain yang dikemukakan Menteri Siti yaitu pengembangan Citizen Score Card. Melalui Citizen Score Card ini, para Green Ambassador merangkum dan mengumpulkan berbagai catatan di ruang publik pada masing-masing wilayah simpul belajar, untuk kemudian direview setiap 2 bulan bersama KLHK.
“Dengan begitu, kerja-kerja birokrasi KLHK benar-benar nyata, berdekatan, bersama-sama, dan saling mengikat dengan society atau rakyat,” ujarnya.
Pada akhir sambutannya, Menteri Siti mengajak 3 orang Green Ambassador dengan lulusan diklat terbaik untuk ikut menjadi Delegasi RI bersama Menteri LHK pada penyelenggaraan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab untuk mendapatkan pengalaman outward looking.
Sementara itu, Founder Institut Hijau Indonesia, sekaligus penggagas Green Youth Movement, Chalid Muhammad menyampaikan para Green Ambassador memegang amanah mendapat SK dari Menteri LHK sebagai Green Ambassador. Salinan SK akan diserahkan melalui UPT KLHK sebagai masing-masing simpul belajar.
“Jadilah Green Ambassador yang memberikan inspirasi dan mendorong lingkungan hidup yang makin baik, juga Indonesia yang makin baik,” katanya. (Gtg)