JAKARTA, Sinarpagibaru.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan fokus menumpas mafia tanah dalam perjalananya 100 hari kerja menjabat sebagai Menteri ATR/Kepala BPN.
Hal itu disampaikan dalam acara halalbihalal Kementerian ATR/BPN bersama wartawan di rumah dinas di Jl. Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis malam (18/4/2024).
“Karena memang saya niatkan 100 hari pertama ini saya ingin fokus pada kerja, karena saya harus segera memahami kompleksitas permasalahan ATR/BPN, termasuk juga belanja masalah,” kata AHY dalam sambutannya.
AHY menjelaskan berbagai persoalan tata ruang dan pertanahan tidak hanya ada di pusat, tapi juga di daerah. Menurutnya, terdapat kompleksitas dalam masalah tata ruang wilayah.
“Berdasarkan laporan dan juga pengaduan yang kami dapatkan, ini ragamnya dari mulai terkait denganĀ overlapping, tumpang-tindih tanah termasuk yang dilakukan oleh para mafia tanah, hingga masalah tata ruang wilayah yang harus disusun dengan rapi,” ucapnya.
Lebih lanjut, AHY mengatakan pihaknya melibatkan kementerian dan lembaga lain dalam menyelesaikan berbagai masalah pertanahan.
“Karena tanah itu mendasar. Semua tinggal di atas tanah. Jadi kalau ada masalah di urusan tanah tersebut, tentu semuanya akan mengadukan nasibnya. Ini juga masalah keadilan. Jadi tidak melihat statusnya apakah seorang purnawirawan jenderal begitu, pejabat maupun rakyat kecil, masyarakat di akar rumput, kalau urusannya dengan tanah, ini berarti masalah keadilan, hak dan kepastian hukum,” pungkasnya.