Jakarta,Sinarpagibaru.com-Pantas Nainggolan Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D hari ini menggelar agenda reses tahun pertama 2023-2024 dan didampingi perwakilan kelurahan, Suku Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Jakarta Timur serta pengurus RT/RW. Agenda reses ini dilaksanakan di 2 lokasi, pertama di Kelurahan Bali Mester dan Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur.
Saat berdialog dengan warga RW 03 Kelurahan Rawa Bunga, dia menyampaikan agenda reses adalah salah satu tanggung jawab anggota DPRD DKI Jakarta untuk menyerap aspirasi warga. Karena ada 3 tugas wakil rakyat Kota Jakarta. Pertama sebagai legislasi untuk membuat peraturan daerah (Perda), kedua menetapkan Anggaran Perbelanjaan Daerah (APBD), ketiga sebagai pengawasan.
“Supaya kerja-kerja semakin maksimal, maka setiap anggota DPRD DKI Jakarta diberikan tugas untuk bertatap muka dan berdialog dengan warga untuk menyerap aspirasi warga. Kemudian aspirasi ini nantinya akan diperjuangkan di Gedung DPRD DKI Jakarta untuk mensejahterahkan masyarakat,” ucapnya, Rabu (13/11/2024).
Sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D, tugas Pantas menyoroti masalah sarana dan prasarana infrastruktur. Diantaranya infrastruktur jalan, fasilitas lampu penerangan jalan, drainase perumahan, perawatan saluran air sampai ke kali, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi banjir saat musim hujan tiba. Lalu mengawasi masalah lingkungan hidup di Jakarta, agar bisa terawat baik dan mengatasi masalah polusi udara. Lalu mengawasi masalah kehutanan, pertamanan, pemakaman serta masalah tata ruang, pertanahan dan perumahan.
“Sekarang ini ada 2 persoalan Kota Jakarta yang sampai hari ini belum mampu diatasi. Pertama masalah banjir, kedua kemacetan. Saya berharap dalam agenda reses ini, warga ikut berpartisipasi memberikan saran dan kritik yang membangun,” ucap Pantas yang saat ini juga dipercaya Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta.
Terkait mengatasi masalah banjir, Pantas menyampaikan Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang membangun proyek beberapa waduk di dalam kota dan perbatasan wilayah Jakarta. Termasuk melakukan normalisasi 13 sungai di Jakarta. Ia juga mengatakan, bahwa semua alat drainase untuk penyedot air hujan di Jakarta sudah usang.
“Usia alat drainase di Jakarta sudah 50 tahun, padahal pembangunan Kota Jakarta sekarang ini sangat pesat sekali, untuk, jadi memang perlu direvitaliasi,” ujarnya.
Selain itu, Pantas juga menyampaikan agar warga Jakarta ikut terlibat merawat saluran air serta jangan membuang sampah di sungai. Karena bisa membuat saluran air sungai terhambat dan menyebabkan banjir. Artinya, dengan tidak membuang sampah di sungai, Pantas mengatakan masyarakat sudah ikut meringankan beban petugas PPSU dan Sumber Daya Air.
Ia menegaskan, bila Pemprov DKI Jakarta tidak serius mengatasi masalah masalah sampah, maka akan sangat berdampak pada lingkungan dan masyarakat masyarakat Jakarta untuk kedepannya. Untuk mengatasi masalah ini, memang diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Sekarang ini, Pemprov DKI Jakarta sudah membuat Perda untuk membuat Bank Sampah disetiap lingkungan RW. Dan mendorong pengelolaan sampah lebih modern yang ramah lingkungan.
“Saya berharap warga Jakarta terlibat aktif mengelola sampah dalam program Bank Sampah di tiap lingkungan RW. Termasuk kreatif melakukan daur ulang sampah. Supaya kedepannya Pemprov DKI Jakarta tidak lagi membuang sampah ke Bantar Gebang Bekasi Jawa Barat,” tandasnya. (Andreas Hutagalung)
Tinggalkan Balasan