Sinarpagibaru.com – Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cirebon sedang melaksanakan PTSL PM, dimana program tersebut tersebar 74 Desa dan 22 Kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon. PTSL PM itu sendiri bertujuan dan bermanfaat bagi masyarakat di antaranya yaitu kepastian dan perlindungan hukum dengan cara memberikan rasa aman dan jaminan kepastian hukum mengenai subjek, objek dan hak atas tanah.
Kemudian, meminimalkan atau memecah sengketa konflik dan perkara pertanahan, yaitu dengan cara memecah dan mengatasi setiap permasalahan yang menyangkut tanah seperti pendudukan tanah secara liar, sengketa tanda batas dan lain sebagainya.
“Ini terjadi karena akibat dari ketidakpastian hukum hak atas tanah, semoga dengan program ini masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” ujar Kepala Kantor BPN Kabupaten Cirebon Hesekiel Sijabat S,T saat ditemui media ini diruang kerjanya.
Hesekiel juga berbicara,” pihaknya belum lama ini Senin kemarin (26/6) membagikan 73 sertifikat di desa Tawangsari Kecamatan Losari dari jumlah sebanyak 1.200 bidang tanah dan pemetaan bidang sebanyak 3.093 bidang yang targetnya akan rampung di bulan Oktober 2023 nanti.
Pihaknya berharap seluruh jajaran masyarakat agar saling menginformasikan kepada tetangga khusus nya pemilik bidang tanah yang sedang di proses agar bisa target bulan Oktober tercapai.
“Untuk jumlah keseluruhan ada 80 ribu sertifikat dan 106.400 peta bidang tanah semua akan rampung pengukuran nya di akhir Juli 2023, seluruh bidang tanah milik warga termasuk tanah wakaf tanah aset desa maupun aset instansi Pemda bilamana sudah lengkap akan di terbitkan sertifikat,
Ini menjadi salah satu usaha kerja nyata kita dalam mendukung suksesnya giat sertifikasi masal tanah masyarakat melalui program PTSL PM”, pungkas Hesekiel Sijabat. (Dudi/Gtg)
