DEPOK, Sinarpagibaru.Com – Stunting atau keterlambatan pertumbuhan merupakan masalah gizi kronis yang sering terjadi pada anak-anak di Indonesia termasuk Depok Stunting sendiri,dapat terlihat ketika anak dapat memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan normal yang seharusnya dimiliki oleh anak pada usia yang sama.
Oleh karenanya Upaya pencegahan stunting terus dilakukan seluruh elemen di Kota Depok. Tidak terkecuali Tim Pendampingan Keluarga (TPK) Kelurahan Pondok Cina atau Pocin, Kecamatan Beji.
Belum lama ini, sebanyak 16 TPK Kelurahan Pocin mendapatkan ilmu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan dan Pengolahan data TPK dalam percepatan penurunan stunting.
Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Beji, Tety Supartianingsih mengatakan, upaya memperkuat pelaporan dan penginputan data dilakukan dalam langkah pencegahan stunting di wilayah.
“Ini merupakan rakor penguatan dan untuk memotivasi TPK dalam melakukan pelaporan serta penginputan data. Jika data yang ada di wilayah tidak dilaporkan, maka akan sia-sia pendataan yang sudah dilakukan di lapangan,” ujar Tety, usai memberikan pemaparan dalam kegiatan Renbuk Stunting di Kantor Kelurahan Pocin, pekan lalu.
Dijelaskannya, tidak semua keluarga butuh pendampingan, hanya keluarga yang berisiko tinggi yang layak didampingi. Untuk itu, kegiatan ini juga dirangkai dengan penyuluhan TPK agar tepat sasaran.
“Sasaran yang dimaksud antara lain remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dengan usia 0-59 bulan,” katanya.
Tety menyebut, saat ini terdapat 131 TPK se-Kecamatan Beji. Kemudian, dalam tugas TPK selain memberikan KIE dalam pendampingan kepada sasaran, juga membantu memberikan atau memfasilitasi pelayanan rujukan bagi penerima program bantuan sosial dan melakukan pemantauan atau surveilans.
“Tim ini akan terus kami kuatkan agar tetap solid dan bisa melaporkan data yang real sesuai di lapangan,” tutupnya. (Gi)