Kabupaten Toba,Sinarpagibaru.com– Kabupaten Toba Sumatera Utara terkenal keindahan alam dan budayanya yang kaya raya. Dimana, ditengah tantangan yang banyak dihadapi, suara generasi muda menjadi kunci untuk membangun masa depan daerah ini. Bagi kaum muda di daerah ini, suara mereka adalah suara yang menginginkan perubahan, kemajuan, dan keberlanjutan untuk Kabupaten Toba.
Fernando Simanjuntak aktivis muda dari Kabupaten Toba mengatakan persoalan dan tantangan di Kabupaten Toba saat ini begitu kompleks. Diantaranya, persoalan pendidikan, lapangan kerja yang terbatas, sampai isu lingkungan. Namun, dibalik semua itu, ia optimis bahwa kedepannya Kabupaten Toba bisa maju jika kaum mudanya bisa memberikan ide dan inovasi untuk kemajuan daerah.
Fernando menegaskan, bahwa kualitas pendidikan adalah salah satu pilar penting untuk membangun masa depan yang lebih baik. Melihat banyak kaum muda di daerahnya memiliki talenta, dia mendorong pemerintah kabupaten (Pemkab) Toba untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya, menggalang program-program belajar yang menarik dan relevan.
“Misalnya, inisiatif belajar berbasis komunitas yang melibatkan para pemuda sebagai mentor bagi adik-adik mereka. Ini bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga membangun rasa kebersamaan dan kepedulian antar generasi,” ucapnya dalam keterangan tertulis kepada awak media sinarpagibaru.com, Selasa (29/10/2024).
Kata Fernando, untuk di sektor ekonomi, dia menyarankan, anak-anak muda harus berani untuk mengembangkan usaha usaha kecil dan menengah (UKM) yang memanfaatkan sumber daya lokal. Pasalnya, Kabupaten Toba memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Artinya, kalau anak-anak mudanya bisa mengoptimalkan potensi kekayaan alamnya ini, maka bisa menciptakan komunitas yang mendukung para pengusaha muda untuk berinovasi dan memasarkan produk mereka.
“Sekarang ini dibutuhkan pelatihan kewirausahaan, akses ke modal, dan pemasaran digital adalah beberapa langkah yang bisa kita ambil bersama untuk menggerakkan roda perekonomian daerah,” ungkap Fernando yang saat ini aktif di Departemen Masyarakat Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (BPC GMKI Jakarta).
Terkait isu lingkungan, dia mengatakan Kabupaten Toba menjadi bagian tak terpisahkan dari Danau Toba dan perlu dijaga kelestariannya. Sebagai putra daerah, ia meminta agar anak-anak muda memiliki tanggung jawab untuk melindungi lingkungan. Dengan menggalang gerakan untuk pelestarian alam, seperti penanaman pohon, pengurangan penggunaan plastik, dan pembersihan kawasan sekitar danau.
“Melalui kampanye yang melibatkan seluruh masyarakat, kita bisa menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keindahan alam Danau Toba untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Selain itu, dia menyampaikan akan pentingnya advokasi untuk isu-isu sosial. Lalu kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan keadilan sosial adalah aspek yang perlu diperjuangkan. Semua lapisan masyarakat harus memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan mengadakan diskusi publik dan seminar yang bisa membangun kesadaran dan mendorong perubahan positif dalam pola pikir masyarakat.
“Sangat dibutuhkan keberanian dan komitmen. Suara kaum muda harus tegas, bersatu, dan konsisten. Saling mendukung, berbagi ide, dan membangun jaringan yang kuat antara pemuda, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan berkolaborasi, kita dapat memperkuat posisi kita dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak pada masa depan Kabupaten Toba,” tegasnya. (Andreas Hutagalung)