Ditjen SPPR Dukung Kegiatan Investasi di Kawasan Rebana dan Bandungan

Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) menyelenggarakan Diseminasi Hasil Pembuatan Peta Tematik Kawasan Rebana dan Bandungan. (Foto: ist)

BANDUNG, Sinarpagibaru.com – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR) menyelenggarakan Diseminasi Hasil Pembuatan Peta Tematik Kawasan Rebana dan Bandungan.

Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari pada 3-5 Oktober 2024, di Swiss-Belresort Dago Heritage, Bandung, Jawa Barat.

Acara dibuka oleh Kepala Subdirektorat Tematik Kawasan Ditjen SPPR, Andi Supriatna.

Kegiatan diseminasi ini bertujuan untuk memaparkan hasil survei dan pembuatan peta tematik yang dilakukan guna mendukung investasi di Kawasan Rebana (Jawa Barat) dan Bandungan (Jawa Tengah).

Peta tematik tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat terkait lahan potensial yang bisa dimanfaatkan untuk sektor industri, pariwisata, dan budaya.

“Pembuatan peta tematik ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kemudahan berinvestasi serta mendukung percepatan pembangunan di kawasan-kawasan prioritas,” ujar Andri Supriatna.

Baca Juga :  Terima Sertipikat dari Menteri AHY, Masyarakat Hukum Adat di Kapuas Hulu: Ini Penting bagi Keberlangsungan Kami

Ekspos hasil peta tematik untuk Kawasan Rebana disampaikan oleh Dendy Herimurti, sementara ekspos untuk Kawasan Bandungan disampaikan oleh Nur Handayani perwakilan Subdirektorat Tematik Kawasan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kementerian PPN/Bappenas, BKPM, Badan Pengelola Rebana, Dinas PUPR, DPTSMP, dinas pariwisata, Kanwil BPN Jawa Barat dan Jawa Tengah serta Kantor Pertanahan Majalengka, Kuningan, Cirebon, Subang, Indramayu dan Semarang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya, menekankan pentingnya strategi masa depan yang akan mengoptimalkan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pemodelan 3D dalam analisis serta perencanaan tanah.

“Penggunaan AI dan pemodelan 3D akan memungkinkan analisis dan perencanaan yang lebih efisien. Kami juga akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan eksplorasi kebutuhan pasar bebas untuk memaksimalkan potensi teknologi geospasial,” kata Virgo.

Baca Juga :  Menteri ATR/BPN: Naik Kereta Anti Macet, Anti Mumet

Selain pemaparan, acara ini juga akan diisi dengan sesi diskusi antara pemangku kepentingan untuk membahas tantangan dan peluang investasi di kawasan-kawasan strategis tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dan para investor dalam memaksimalkan potensi lahan dan investasi di Kawasan Rebana dan Bandungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *