Jakarta,Sinarpagibaru.com-Pantas Nainggolan Anggota DPRD Komisi D DPRD DKI Jakarta menyambangi warga Jakarta dalam agenda reses. Kegiatan reses pertama tahun 2024-2025 ini merupakan kewajiban sebagai wakil rakyat untuk menyerap aspirasi warga melalui dialog interaktif. Dan hasil serap aspirasi tersebut nantinya akan diperjuangkan, salah satunya dengan membuat aturan peraturan daerah (Perda).
Dalam pemaparan dialog reses ini, Pantas membahas tentang penanganan masalah banjir dan kemacetan ditengah lingkungan masyarakat. Dia menjelaskan, sampai hari ini, kedua persoalan tersebut memang belum mampu diselesaikan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta. Misalnya, jika hujan tiba, maka genangan air pasti menguap, karena saluran air di lingkungan warga sebagian masih ada yang tidak lancar.
Begitu juga kemacetan di Jakarta semakin hari semakin macet, karena jumlah kendaraan tidak berkurang, tapi semakin bertambah. Termasuk jumlah jalan di Jakarta saat ini tak sebanding dengan jumlah kendaraan. Bahkan karena tingginya jumlah kendaraan mobil dan motor, Jakarta menjadi salah satu penyumbang polusi udara tertinggi di dunia.
Apalagi, fenomena penduduk di Jakarta dari pagi sampai sore hari diperkirakan mencapai 12 juta orang. Kalau malam hari mencapai 8 juta orang. Jadi, kata Pantas, kedua masalah yang rumit ini memang perlu dibicarakan bersama warga, melalui agenda reses.
“Saya butuh saran dan kritik yang membangun dari bapak dan ibu semua. Supaya kita saling bersinergi anatra DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi masalah banjir dan kemacetan di Jakarta,” kata Pantas, di Kelurahan Cililitan Jakarta Timur, Rabu (6/11/2024).
Kemudian, Pantas mengatakan dalam mengatasi kemacetan, saat ini pemerintah pusat bersama Pemprov DKI Jakarta sedang melanjutkan lagi proyek pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT). Bahkan, tahun depan akan dibangun lagi proyek Light Rail Transit (LRT) dari Bekasi Jawa Barat sampai Kalideres Jakarta Barat. Termasuk pelayanan transportasi Busway pun sekarang ini semakin diperbaiki.
“Proyek besar transportasi ini sengaja dbangun untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Supaya masyarakat yang biasa naik kendaraan pribadi berpindah ke kendaraan umum,” ungkapnya.
Selain itu, Pantas menceritakan, dirinya pernah dipercaya menjadi Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta. Dimana saat itu berhasil merumuskan agenda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045. Dimana, rencana pembangunan ini mendesain sistem transportasi Kota Jakarta yang modern, mengikuti negara-negara maju.
“Dalam rencana pembangunan jangka panjang ini, salah satunya setiap moda transportasi di Jakarta akan disediakan berbagai fasilitas yang mumpuni. Tujuannya memang supaya masyarakat beralih ke transportasi umum nantinya,” ucap Pantas yang saat ini juga dipercaya sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta.
Terkait penanganan masalah banjir, Pantas menerangkan bahwa 50 permukaan tanah di Jakarta berada di permukaan laut atau lebih rendah dari laut. Namun ia mengatakan warga tidak usah terlalu kuatir berlebihan. Karena sekarang ini sudah teknologi yang canggih untuk mengatasinya. Tapi ia mengingatkan Pemprov DKI Jakarta, bahwa peralatan drainase di Jakarta sudah tertinggal jauh dari perkembangan zaman.
“Kalau semua drainase di Jakarta berfungsi normal, saya pikir masalah banjir di Jakarta bisa berkurang. Apalagi, sekarang ini kita sedang menghadapi fenomena hujan ekstrem. Jadi ada baiknya saluran air dari tingkat kelurahan dan drainasenya harus diperbaharui,” jelasnya.
Pantas menegaskan, persoalan banjir dan kemacetan tidak bisa diselesaikan hanya satu pihak saja. Namun harus semua pihak terlibat dengan cara gotong royong supaya terselesaikan. “Kita semua harus meninggalkan sikap egoisme, kepentingan umum lebih utama dari kepentingan pribadi untuk merubah Jakarta,” tandasnya.
Selain dihadiri warga, agenda reses ini juga dihadiri perwakilan Kelurahan Cililitan, Siku Dinas Tata Air, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur. (Andreas Hutagalung)