Daerah  

H.Agus Riadi Caleg Favorit Terima Curhatan Warga Terdampak Pembangunan Tol Seksi 3 Desari Bojonggede

H.Agus Riadi Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai PDIP Terima Curhatan Warga Terdampak Pembangunan Tol Seksi 3 Desari Bojonggede. (Foto: ist)

BOGOR, Sinarpagibaru.com – Sejak namanya tertera di Daftar Calon Sementara (DCS) KPU di pertengahan Agustus 2023, gerakan turba ke akar rumput H. Agus Riadi semakin kencang. Apalagi adanya survey di Juli 2023 dari SMRC yang menempatkan H. Agus Riadi di posisi ke 3 sebesar 5% di bawah rekannya Hj. Dian Rosita sebesar 8% dari sebelas orang caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari PDI Perjuangan.

H. Agus Riadi menjadi tempat curhatan favorit wong cilik. Apa sebabnya?
Penampilannya sederhana. Cepat tanggap dan responsif, tidak birokratis.

“Terima kasih saya ucapkan kepada temen-teman warga yang lahan dan atau beserta bangunannya terkena proyek Tol seksi 3 Desari Bojonggede mengundang saya. Selaku calon wakil rakyat, ini merupakan kehormatan bagi saya untuk dapat membantu teman-teman,” katanya Agus mengawali percakapan di hadapan warga Desa Bojonggede.

Warga juga menyampaikan keluh kesah kepada Agus menjelaskan biaya ganti rugi lahan dan bangunan. “Kami juga senang menyampaikan aspirasi dan permasalahan kami kepada Pa H. Agus menjadi wasilah lahan dan atau beserta bangunan kami dihargai yang layak oleh pemerintah,” ucapannya salah satu tersebut.

Aguspun menanyakan nilai harga ganti rugi kepada warga, Memang tanah temen-temen dihargai berapa?
“Punya saya 1,9 juta per meternya. Temen yang lain pun di rt 03 rw 09 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Bojonggede dengan harga yang hampir sama,” ungkap Satria diikuti Yayah, Novi dan Wati.

Baca Juga :  Bahas Rencana Pembangunan Gedung Arsip, BPN Depok Berkontribusi Rp900 Miliar Setiap Tahun untuk PAD

Menurut temen-temen harganya bagaimana?, Sambungnya Agus.
” Ya…belum sreg. Di mari harga tanah di atas itu, jadi jika tanah kami dihargai segitu. Susah buat kami untuk membeli kembali lahan di sekitar sini. Nilai kompensasi senilai Rp 1,9 juta mah paling-paling dapat tanah di pinggiran sana beberapa puluh kilo meter dari sini. Kasihanilah kami wong cilik ini,” ungkapnya warga.

Melihat, adanya pembangunan jalan tol bisa membunuh ekonomi warga di karenakan dekat dengan stasiun kereta api Citayam, deket pasar tradisional citayam. Serta sarana prasarana penunjang, ada sekolah, Rumah Sakit. Pusat bisnis penyangga ibu Kota Jakarta. Nilai ekonomi dan perputaran uang tinggi. Daerah strategis penyewaan rumah (Kontrakan), tentunya kompensasi yang di berikan Pemerintah tidak sesuai di rasa warga. Itu disebut warga satu – persatu karena ada nilai comparativ advantages.

“Bayangkan jika kami hanya dapat lahan pengganti di daerah terjauh dari sini. Ongkos kami ke aktifitas kerja semakin mahal. Anak-anak kami ke sekolah semakin jauh. Belum lagi jika hasil kompensasi kembali dibikin kontrakan seperti usaha kami di sini. Itu kontrakan gak ada yang sewa karena jauh dari pusat aktifitas bisnis ataupun pendidikan. Berarti ini kami dapatnya ganti rugi. Bukan ganti untung untuk tanah yang terkena proyek jalan TOL seperti kata Presiden Jokowi mah, alibi mereka,” ucapnnya warga dengan kesal.

Baca Juga :  "Teknologi Untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar" Program Literasi Digital Segmen Pendidikan Jabar 2024

Apakah banyak juga warga yang tak setuju mendapat kompensasi dari harga yang ditetapkan? Kang Agus terus gali informasi.

Warga lainnya masih perjuangkan nilai kompensasi yang lebih tinggi.
“Oh begitu ya”, timpal caleg DPRD Provinsi Jawa Barat yang juga Ketua Baitul Muslimin Kabupaten Bogor tersebut.

Mohon do’a dari semua temen-temen agar kami dari calon wakil rakyat dari PDI Perjuangan bisa membantu terciptanya kesepakatan yang win win solution bagi semuanya. Tutup Agus saat mendengar curhatan warga sambil berdoa bersama diikuti Aamiin pada Senin (27/8/2023). (HN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *