INDRAMAYU, Sinarpagibaru.com
Di balik geliat pembangunan dan kemajuan zaman, masih ada kisah memilukan dari pelosok negeri. Heri Sujati, bocah 10 tahun asal Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, harus menelan kenyataan pahit dalam usia yang masih sangat belia. Heri adalah anak yatim piatu yang kini tinggal hanya bersama sang kakek, setelah rumah mereka roboh dan tak bisa lagi dihuni.

Mereka kini tinggal di sebuah tenda bantuan dari Kementerian Sosial yang berdiri seadanya, tanpa dinding kokoh dan lantai layak. Fasilitas MCK darurat yang mereka gunakan juga jauh dari kata layak.

Sementara anak-anak lain seumurannya sibuk bermain dan belajar, Heri justru disibukkan dengan membantu sang kakek mencari uang untuk bertahan hidup.

Kisahnya menjadi potret buram yang menunjukkan bahwa belum semua anak Indonesia merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya.

Heri Sujati bukan sekadar angka dalam statistik kemiskinan, melainkan suara nyata yang menjerit dari pelosok desa, memanggil perhatian kita semua. Masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan. (@Teja, S.Spb)