Jurnalis Bakr al-Kassem Akhirnya Dibebaskan dari Pihak Otoritas Turki

Jurnalis di Suriah mengangkat poster memprotes penahanan rekannya Bakr al-Kassem sehari sebelumnya, dan menyerukan pembebasannya dalam sebuah demonstrasi di kota Idlib di wilayah utara Suriah yang dikuasai pemberontak. Al-Kassem dibebaskan pada 2 September. (Photo: Omar Haj Kadour/AFP)

Suriah, Sinarpagibaru.com– Seorang jurnalis lepas asal Negara Suriah Bakr al-Kassem akhirnya dibebaskan pada 2 September lalu, seminggu setelah ia ditangkap otoritas lokal yang didukung Negara Turki di kota al-Bab Suriah Utara, saat dia kembali dari tugas kerja.

Al-Kassem bekerja di beberapa media termasuk Agence France Presse (AFP) dan kantor berita Turki Anadolu. Dia ditangkap bersama istrinya, Nabiha al-Taha, yang juga seorang jurnalis dan dibebaskan pada hari yang sama. Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) menyambut baik pembebasan al-Kassem dan menyerukan kepada otoritas de facto Turki dan Suriah untuk menghentikan intimidasi dan pelecehan terhadap jurnalis. Dimana penangkapan ini pelanggaran mencolok terhadap kebebasan pers dan hak asasi manusia.

Kronologinya, dia ditangkap kepolisian lokal Suriah pada 26 Agustus lalu. Kemudia dipindahkan ke tahanan intelijen Turki di daerah Hawar Kilis, di perbatasan Suriah-Turki. Keterangan kronologi ini disampaikan istrinya, al-Taha, dan Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berpusat di Inggris. Ketika ditangkap, pihak berwenang setempat yang didukung Turki menyita telepon, komputer dan kamera al-Kassem, serta menggeledah rumah mereka.

Baca Juga :  ITUC Mengecam Pemerintah Nigeria Atas Tuduhan Pemimpin Serikat Buruh NLC Sebagai Dalang Pendanaan Teroris

Dampak penangkapan tersebut, jurnalis di Suriah turun ke jalan untuk memprotes penghilangan paksa Al-Kassem serta aktivis lainnya yang ditahan sewenang-wenang pada 27 Agustus di kota barat laut Idlib, wilayah Suriah. Sekadar tahu, wilayah tersebut yang dikuasai oleh faksi-faksi yang didukung NegaraTurki.

Afiliasi IFJ, SJA, melaporkan bahwa mereka telah mencoba menghubungi pihak berwenang terkait untuk menanyakan tentang keberadaan Al-Kassem, tapi tidak mendapat tanggapan positif. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah penangkapan al-Kassem, serikat pekerja tersebut mengingatkan bahwa jurnalis tidak boleh menjadi sasaran dalam menjalankan tugas profesional mereka. Dan mendesak pihak berwenang untuk segera membebaskan rekan mereka.

Baca Juga :  KARA dan Kebaikan Kelapa di BaliSpirit Festival 2024

Sementara itu, Sekretaris Jenderal IFJ Anthony Bellanger menyambut baik pembebasan Al-Kassem, yang telah hilang secara paksa selama satu minggu tanpa penjelasan lebih lanjut. “IFJ menyerukan kepada otoritas de facto Turki dan Suriah untuk berhenti mengintimidasi jurnalis. memastikan bahwa pekerja media memiliki hak untuk bekerja dengan aman tanpa takut ditangkap atau diserang,” tandasnya. (AH/IFG.ORG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *