JAKARTA, Sinarpagibaru.com – Pembangunan Zona Integritas (ZI) menjadi salah satu cara strategis pemerintah Indonesia untuk memperkuat integritas dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di seluruh instansi pemerintah. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Untuk mencapai tujuan tersebut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) secara berkelanjutan melaksanakan evaluasi ZI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Salah satu unit kerja yang telah berhasil menorehkan prestasi dengan meraih WBBM adalah kantor perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Jawa Barat.
Komiten pimpinan beserta jajaran serta memiliki jiwa melayani menjadi salah satu kunci dalam memperoleh predikat WBBM yang baru didapat pada tahun 2024. Dimana sebelumnya unit tersebut telah meraih predikat WBK di tahun 2020.
ZI menjadi miniatur pelaksanaan reformasi birokrasi yang menekankan pada tiga hal utama, yaitu perubahan mindset dan culture set, pembangunan unit percontohan WBK/WBBM; serta penularan budaya kerja positif. Perubahan mindset dan culture set merupakan langkah penting untuk mengubah cara berpikir dan budaya kerja birokrasi sehingga reformasi birokrasi dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa menjelaskan bahwa pembangunan ZI di lingkungannya diawali dari menumbuhkan komitmen bersama antar seluruh pegawai, serta menjadi agent of change di lingkungan kerjanya. Berangkat dari hal tersebut dirinya turut menerapkan reward dan punishment kepada pegawai di jajaran Kantor Perwakilan perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Jawa Barat.
“Jadi kalau saya saja yang komitmen, dan rekan-rekan lain tidak, ya tidak akan mendapatkan ZI WBBM. Tapi alhamdulillah kita sama-sama berusaha dan berkomitmen,” ujarnya saat ditemui di Kantor Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, belum lama ini.
Diceritakan pria yang dilantik menjadi Kepala Kantor Provinsi Jawa Barat pada Agustus 2023 lalu, bahwa perjalanan untuk memperoleh predikat WBBM tidaklah mudah. Sebelum dinilai tim Kementerian PANRB, lebih awal tim internal pusat di Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN telah melaksanakan evaluasi.
Setiap tahun setelah memperoleh predikat WBK di tahun 2020, Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat mengajukan pembangunan ZI WBBM, namun baru empat tahun kemudian berhasil meraih predikat WBBM.
Fazar menyampaikan torehan WBK telah didapatkan saat dirinya memimpin Kantor Perwakilan BKKBN Bangka Belitung, berbekal pengalaman tersebut dirinya bisa membangun ZI WBBM di Kantor BKKBN Provinsi Jawa Barat. Komitmen yang sudah terbangun diantara para pegawai menjadi modal yang kemudian didukung dengan sejumlah inovasi yang memberi kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu inovasi yang menjadi andalan adalah Pasti KB atau Pilih Alat Kontrasepsi Segera dan Temukan Informasi Keluarga Berencana, yang merupakan layanan berbasis WhatsApp Business. Tujuannya adalah untuk mendekatkan pelayanan keluarga berencana (KB) bagi warga Jawa Barat. Layanan ini didesain untuk membantu memilih kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi calon akseptor secara daring dan segera. WA Business “Pasti KB” dioperasikan dengan chatbot, di mana setiap pertanyaan akan direspons secara otomatis melalui program komputer.
Selain persoalan KB, pihaknya juga menangani perihal penanganan stunting. Upaya penurunan angka stunting dilakukan dengan turun langsung ke desa-desa untuk melihat permasalahan. Kemudian juga dibangun inovasi Sistem Informasi Pendamping Keluarga Jawa barat (Sipeka) yang memudahkan akses informasi dan pelatihan bagi para pendamping keluarga yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Barat.
Inovasi lainnya yang dibangun adalah Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Satyagarta Sauyunan) yang merupakan kelas pengasuhan untuk anggota dan kader Bina Keluarga Balita (BKB). Pada sektor penanganan stunting, BKKBN Jawa Barat memiliki inovasi Si Remaja Sehat Bebas Masalah Stunting (Si Jasmin) yang merupakan booklet berisi materi stunting yang disertai dengan permainan partisipatif dan catatan minum tablet tambah darah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai stunting.
“Untuk mendapat ZI WBBM saya harus memberikan contoh lebih dulu, karena mengubah mindset itu yang kita tanamkan dalam bagaimana mereka berbudaya kerja. Kemudian juga bagaimana pelayanan kepada masyarakat, bagaimana cara agar masyarakat itu bisa terbantu oleh kita,” ucapnya.
Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, pihaknya juga akan memperbanyak buku saku dengan huruf braile diperuntukan bagi remaja berkebutuhan khusus. Diharapkan dengan hal tersebut, pelayanan inklusif bisa dirasakan oleh semua kalangan. Disisi lain, Kantor Perwakilan perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Jawa Barat juga mendukung program makan gizi gratis dari Presiden Prabowo, sebagai upaya pencegahan stunting.
Perolehan berbagai penghargaan termasuk ZI WBBM membuat banyak daerah ingin melakukan studi tiru, dan pihaknya mengaku terbuka untuk berbagi cerita hingga replikasi inovasi. Menurutnya untuk memperoleh WBBM memang tidak mudah, namun akan jauh lebih sulit untuk mempertahankan. Oleh karenanya ia mengajak seluruh pegawai untuk dapat konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kalau beramal tidak bisa dengan uang. Kita bisa beramal dengan melayani dan membantu orang lain. Itulah yang selalu saya tanamkan ke para pegawai,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan