LEBAK-BANTEN, Sinarpagibaru.com – Dalam menjalankan bisnisnya sejak awal berdiri, Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Bina Sehat sangat mengedepankan sekaligus menekankan asas kekeluargaan dan kerja sama pengurus bersama anggota.
Asas ini terlihat pada kebijakan dan sikap para pengurus kepada anggota hingga mampu membawa Koperasi ini menjadi salah satu andalan sekaligus sebagai motor penggerak ekonomi anggotanya.
Selain itu, cara lain untuk mencapai sukses tersebut adalah dengan cara membangun sinergitas antara pengurus, pengawas dan anggota, ungkap Ketua KPRI Bina Sehat, M. Zulkarnain Maha Wijaya kepada sinarpagibaru.com diruang kerajanya (23/11).
Zulkarnain memaparkan, KPRI Bina Sehat merupakan salah satu koperasi primer kabupaten/kota yang dapat juga dikategorikan sebagai Koperasi Karyawan (Kopkar) karna beranggotakan seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Adjidarmo, Rangkasbitung yang hingga saat ini telah memiliki anggota sebanyak 870 orang termasuk 7 (tujuh) orang pengelola didalamnya.
Zulkarnain juga menjelaskan sebelum Ia menjabat, kelangsungan usaha KPRI Bina Sehat sebagian besar disekong dan bertumpu pada 3 (tiga) sektor bisnis yakni Warung Serba Ada (Waserda) dan Apotik serta usaha Simpan Pinjam.
Kemudian diawal kepemimpinannya, Zulkarnain bersama pengurus melakukan satu terobosan setelah mendapat persetujuan anggota untuk merubah Waserda menjadi minimarket yang saat ini dikenal dengan nama Bina Mart.
“Dulu Waserda kami berpenghasilan sekitar Rp150 ribu per hari, setelah dilakukan perubahan menjadi Bina Mart, kini bisa berpenghasilan hingga Rp 7-8 juta setiap harinya,” ungkap Zulkarnain
Pada sektor usaha Simpan Pinjam juga turut dilakukan perubahan, Kata Zulkarnain. Ia berkata, saat ini jumlah pinjaman yang diberikan kepada anggota lebih besar jumlahnya dari sebelumnya yakni mulai pinjaman Rp20 juta hingga Rp100 juta dengan suku bunga yang disepakati adalah sebesar 1,5 % per bulan.
Bukan hanya itu, KPRI Bina Sehat juga tercatat sebagai salah satu koperasi yang pernah mengikuti dan memenangkan tender dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah melalui sistem lelang maupun penunjukan langsung.
“Koperasi kami telah 3 (tiga) kali menang dalam sebuah tender pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dengan nilai kontrak pekerjaan dibawah Rp500 juta,” ucap Zulkarnain.
Dari seluruh sektor bisnis yang kami kerjakan, KPRI Bina Sehat saat ini telah memiliki aset sekitar Rp13 milyar dengan omzet rata-rata sebesar Rp300 juta perbulan, ungkapnya lebih lanjut.
Terkait dengan rencana pengembangan bisnis kedepan, KPRI Bina sehat bertekad untuk mengakomodir seluruh kebutuhan rumah tangga anggotanya melalui koperasi.
Selain itu dalam waktu dekat KPRI Bina Sehat juga berencana membuka kantin dikawasan RSUD dr.Adjidarmo Rangkasbitung serta jasa pengantaran obat untuk pasien rawat jalan RSUD dr.Adjidarmo, Rangkasbitung.
“Khusus jasa pengantaran obat, KPRI Bina Sehat saat ini telah membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Pihak RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung” tandasnya.
(Ans)