Megawati Keras Singgung Pilkada Serentak 2024 Penuh Intimidasi Politik

Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan

Jakarta,Sinarpagibaru.com-Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan mengatakan Pilkada Serentak 2024 adalah momen masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Serta memiliki jejak rekam prestasi yang baik dan bertanggung jawab untuk masa depan bangsa. Dia juga menegaskan, bahwa semua masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama dalam konstitusi.

Termasuk, kata Megawati, PDI Perjuangan juga memiliki hak konstitusi yang sama dengan partai politik lainnya. Karena itu, dia mengatakan di Pilkada Serentak 2024, gunakanlah hak memilih sesuai amanah konstitusi. Dengan rasa merdeka, bebas dan berdaulat. Dan tidak boleh ada kekuatan manapun yang menghalang-halangi kebebasan rakyat untuk memilih pemimpinnya.

“Kepada seluruh aparatur negara, pejabat kepala daerah, aparat TNI/Polri, pejabat aparat sipil negara (ASN), camat hingga kepala desa, saya serukan agar bersikap netral. Tidak boleh berpihak pada kepentingan politik tertentu,” pesan Megawati  yang disampaikannya melalui unggahan video, Kamis (28/11/2024).

Baca Juga :  Menteri Rini Ajak Transformasi ASN Melalui Teknologi dan Kolaborasi

Megawati juga mengingatkan, bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) telah membuat keputusan, bahwa TNI/Polri, ASN dan pejabat negara yang tidak netral bisa dikenakan sanksi pidana dan denda. Sesuai keputusan MK nomor 136 /PUU-XXII/2024,” ungkapnya.

Dengan adanya putusan MK ini, Megawati menyerukan agar semua masyarakat Indonesia jangan takut dengan segala bentuk intimidasi politik. Kalau ada yang coba menghalang-halangi proses pemilihan, dia mengatakan mereka akan berhadapan langsung dengan rakyat.

Dalam unggahan video ini, Megawati juga mengatakan dirinya mendengar bahwa begitu banyak laporan terhadap institusi negara yang tidak netral di Pilkada 2024. Mereka memaksakan pasangan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi. Dan sekaligus iming-iming uang dan sembako gratis.  Tapi pemberian yang diberikan itu semua adalah bagian dari politik uang.

Mari kita belajar dari masyarakat di Negara Ghana yang jaraknya jauh dari Indonesia. Namun rakyatnya punya keberanian untuk menolak berbagai bujuk rayu kekuasaan. Bahkan ketika ada yang mencoba menyuap dengan sembako gratis, mereka berani menolak, sambil mengatakan kami perlu pendidikan dan sistem kesehatan yang lebih baik, serta lapangan pekerjaan,” kata Megawati. (Andreas Hutagalung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *