INDRAMAYU, Sinarpagibaru.com – Adanya Pantai Wisata Rembat di Desa Junti Nyuat, Kecamatan Junti Nyuat Kabupaten Indramayu, provinsi Jawabarat, menjadi destinasi tempat liburan yang menarik bagi masyarakat selama liburan Lebaran. Namun, setelah Lebaran kedua, jumlah pengunjung telah memadati lokasi pantai wisata Rembat, sangat istimewa luar biasa, indah dan sejuk
Menurut Kepala Desa Juntinyuat, SUNARTO alias Karbol, pantai wisata ini dibangun pada tahun 2017 dengan sementara menggunakan dari dana desa.
Luas area pantai wisata Rembat ini kurang lebih 1 Hektar.
“Pantai Wisata Rembat ini merupakan hasil kerja sama dengan Desa Juntinyuat dan Pertamina Gas OWJA,” alokasi dana dari desa dibangun pada tahun 2017 sebanyak 300jt, awal bangun, kata Wahyu, sebagai pengelola sekertaris Pantai Rembat, dan juga ada sumur AMBULU buyut keajaiban di sisi laut airnya sangat dingin dan sejuk bisa menyembuhkan 1000penyakit, kata pengunjung yang sudah mengalami air itu, tempatnya indah dan sejuk musolahnya juga mungil cocok buat solat sambil istirahat.
Lanjut Wahyu Arjo perwakilan desa, menambahkan bahwa pantai wisata ini telah menjadi destinasi liburan yang populer bagi masyarakat selama liburan Lebaran. Namun, setelah Lebaran kedua, jumlah pengunjung telah memadati .
“Kami berharap agar pantai wisata ini dapat terus menjadi destinasi liburan yang menarik bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa,” kata Wahyu Arjo.
Saat ini, pengunjung pantai wisata ini dapat menikmati berbagai fasilitas, seperti tempat bermain anak – anak juga warung makan, dan lain-lain. Meskipun jumlah pengunjung menurun, namun pantai wisata ini tetap menjadi destinasi liburan yang menarik bagi masyarakat.yang kalemnya kalem saja.
Sementara itu awak media sinarpagibaru.com- menanyakan Wahyu Arjo sebagai perwakilan pengelola serta sekertaris pantai wisata Rembat, wahyu sempat diminta konfirmasi keteranganya kepada awak media minggu (6/4/2025) menyampaikan, “Saya kebetulan sebagai sekretaris kelompok pengetahuan wisata di wisata Pantai Rembat, jadi awal mulanya sendiri dulunya rembat ini, seperti apa, ada tempat pembuangan sampah di sini, kemudian dikelola oleh masyarakat dan juga pemerintah desa punya ide ada tempat bagus tidak dimanfaatkan, jadi dimanfaatkan tanah tersebut daripada buat pembuangan sampah masih mending dimanfaatkan , terus dijadikan tempat wisata oleh ide kepala Desa Juntinyuat SUNARTO Julukan (Karbol).”
Oleh karena itu waktu pertama membangun pantai wisata ini dari tahun 2017 sampai tahun 2018, kemudian sampai berjalan dengan baik di saat ini, kemudian ada juga dari Petugas Masuk di tahun 2021 sampai dengan tahun 2025 sekarang.
Alhamdulillah segala bentuk sarana dan prasarana mulai tersedia, baik dari anggaran desa maupun bantuan CSR dan pertamina Kas.
Ini sudah, kebetulan dengan tergabungnya saya masuk ke Dinas Pariwisata juga bersama objek wisata yang lainnya, baik keseluruhan pengelola, itu sudah mengajukan surat perizinan untuk membuka usaha pariwisata ini. kalau baik dari dinas pariwisata sendiri, sementara belum ada yang bentuk bantuan kepada kita, ujar Wahyu.
Namun hanya dalam bentuk administrasi, kemudian bantuan mengenai tanaman maupun apa untuk mencegah bencana abrasi seperti itu. kalau pantai rembat sendiri, daya tariknya adalah trek tanaman mangrove, itu yang bikin kuat gaya tarik Abrasi.
Jadi wisatawan disajikan dengan jembatan yang di samping-sampingnya itu terdapat pohon mangrove. dan disini juga karena kita menguasai edu wisata, disini juga wisatawan diberikan edukasi seputar bagaimana pencetikan bencana abrasi. yang mana kita ketahui sendiri di wisata Indramayu seringkali terkena bencana abrasi seperti itu.
“Kalau mangrove itu yang pertama dari Pertamina Gas, kemudian dari dinas juga sudah masuk Pak, kemudian dari organisasi-organisasi lokal dan juga anak-anak sekolah Pak.”
Total keseluruhan ada 2.500, untuk tiket saat ini, masa liburan, lebaran selama liburan kita tiketingnya 15 ribu, kalau untuk normalnya itu 10 ribu per motor, sekarang 15 ribu per motor. Sudah termasuk ikut dengan bayar parkir, jam operasional kita buka dari jam 8 siang sampai jam 5 sore. Dan keterapan bagi pengunjung yang datang ke sini tentunya kita akan lebih baik lagi untuk menyiapkan secara prasarana dan juga disini wisata yang lebih baik agar pengunjung nyaman dan juga bisa terus berkunjung ke wisata kandang remat.
Hubungan sendiri kami dari pengelola mengimbau kepada pengunjung ketika melakukan berenang ke area wisata pantai ini tentunya jangan melewati batas yang sudah diterapkan oleh pengelola karena kita takutkan ada yang terjadi bisa jadi penggantian, contohnya hanyut ataupun dimakan oleh hewan-hewan yang tidak kelihatan itu berbahaya, tetap dampaknya kepada saya.
Untuk harapan ke depan sendiri, kami dari pengelola, kita semoga saja baik pemerintah desa maupun dari perusahaan yang telah memberikan kesejahteraan kepada kita. Dan kita bisa bersama-sama untuk terus mengembangkan pariwisata panir empat dan juga dari masyarakat sendiri, kita memohon untuk kerjasamanya dalam meningkatkan wisata yang ada di wilayah kita seperti ini, agar perekonomian dipantai Rembat ini semakin berkembang. Paparnya.
Saya hanya keluhanya jalan dari desa juntinyuat ke arah lokasi pantai Rambat 700 meter, sayangnya kendaraan beroda empat tidak bisa melewati pak? Hanya kendaraan roda dua saja, jadi bagaimana untuk harapan depan, jadi sementara untuk pengunjung sendiri yang menggunakan roda 4, kita sediakan lokasi parkir di depan, kemudian pengunjung bisa jalan pantai Rambat menggunakan minicar atau VR roda 3 yang kita sediakan, hanya bertarif membayar cukup hanya 20.000 satu rombongan itu bisa bulak balik dijamin, tegasnya Wahyu Arjo. sekertaris pantai Rambat dan juga selaku perwakilan pengelolah. ( @ Teja,S.Spb)
Tinggalkan Balasan