Resmikan Posko Satgas Pemberantasan Mafia Tanah, AHY: Terus Berikan Keadilan kepada Masyarakat

Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), didampingi Dirjen PSKP, Ilyas Tedjo Prijono, Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik sekaligus Ketua Satgas Anti Mafia Tanah, Arief Rachman, meresmikan Posko Spartan Command Center Satgas Pemberantasan Mafia Tanah di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Sabtu (19/10). (Foto: Nanggar)

JAKARTA, Sinarpagibaru.com – Menjelang masa berakhirnya Kabinet Indonesia Maju, Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meresmikan posko Spartan Command Center Satgas Pemberantasan Mafia Tanah di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Sabtu (19/10).

“Walaupun ini hari Sabtu, tapi saya senang karena para sahabat hadir di kantor untuk sama-sama meresmikan sebuah pusat komando dan pengendalian. Semoga Spartan Command Center, Spartan singkatan dari Satgas Pemberantasan Mafia Tanah, benar-benar bisa menjadi sebuah pos komando dan pengendalian untuk kita semakin fokus, semakin serius, semakin semangat, dan semakin berhasil dalam memberantas mafia tanah di seluruh Indonesia,” ucap Menteri AHY dalam peresmian Spartan Command Center Satgas Pemberantasan Anti Mafia Tanah.

AHY melanjutkan, permasalahan pertanahan adalah masalah kemanusiaan dan bukan Masalah keadilan. Kementerian ATR/BPN berharap terus menjadi terdepan ‘At all cost, by all means’, dalam penanganan kasus pertanahan untuk menghadirkan keadilan kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan posko ini membawa keberkahan. bisa lebih baik menerima stakeholders, baik jajaran kepolisian, kejaksaan, pemerintah daerah, dan siapapun yang ingin sama-sama memberantas mafia tanah di seluruh tanah air. Kita selamatkan rakyat kita dari perilaku yang zolim,” ujar AHY.

Baca Juga :  Pentingnya Tanah dalam Urusan Pembangunan, Menteri AHY: Harus Diyakinkan Tidak Ada Masalah

Sebelumnya, pada Kamis (18/10/2024) Menteri AHY berhasil mengungkap peraktik mafia tanah di Dago, Kota Bandung, Jawa Barat. Dimana potensi penyelamatan negara dan masyarakat yang jumlahnya besar lebih dari Rp3,6 Triliun.

“Sebelumnya kami berhasil mengungkap peraktek mafia tanah di Dago Elos yang terkena dampak 2000 masyarakat dan potensi kerugian negara dan masyarakat mencapai Rp3,6 triliun. Kejadian ini bukan hanya terjadi di Bandung tetapi di berbagai daerah lainnya. Makasih dari itu saya menyemangati semua jajaran pencapaian hari ini tidak berenti bahkan lebih baik kedepannya,” ujar AHY.

Lanjut AHY menerangkan, praktik mafia tanah memperhambat investasi dan dunia ekonomi bisa terganggu terlebih lagi menghambat lapangan pekerjaan. “Pencapaian yang kami lakukan tidak bisa sendirian, kami mohon perlu dukungan dari semua kalangan masyarakat tentunya kami memperkuat hubungan baik dengan kepolisian, kejaksaan, pemerintah daerah dan siapapun punya niat sama untuk memberantas mafia tanah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Nazir Dukung Selesaikan Sertipikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah di Indonesia

“Posko ini menjadi bukti kami akan semakin serius. Posko Spartan Command Center Satgas Pemberantasan Mafia Tanah hadir untuk bisa memberikan keadilan kepada masyarakat,” pungkas Menteri AHY.

Turut hadir peresmian Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Ilyas Tedjo Prijono, Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik sekaligus Ketua Satgas Anti Mafia Tanah, Arief Rachman dan sejumlah pejabat pimpinan tinggi Kementerian ATR/BPN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *