Jakarta, Sinarpagibaru-Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan warga penyintas kebakaran RT 17/04 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah tertangani dengan baik. Total tercatat sekitar 800 kepala keluarga (KK) dengan 3.200 jiwa yang menghuni 485 bangunan, terdampak peristiwa yang terjadi, Jumat (6/6) kemarin.
“Saya sudah berkoordinasi dari kemarin dengan wali kota untuk ditangani maksimal. Hari ini seluruh dinas yang ada di balai kota all out,” katanya, saat meninjau lokasi, Minggu (8/6).
Pramono menyampaikan dari keseluruhan warga yang terdampak, lebih dari 1.900 jiwa diantaranya saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian. Dari hasil peninjauan, ia menilai kebutuhan dasar seperti makan, minum, sanitasi, hunian darurat dan aspek kesehatan telah tertangani.
Bahkan, di lokasi pengungsian juga telah dibuka posko pengurusan dokumen administrasi kependudukan bagi warga penyintas kebakaran. “Semoga berbagai penanganan darurat ini bisa meringankan beban warga terdampak kebakaran,” harap Pram.
Pramono juga menegaskan, saat ini pihaknya memprioritaskan melakukan penanganan darurat lebih dahulu dan akan membahas soal status lahan serta hunian warga setelahnya.
“Sementara kita fokus untuk korban yang ada di tempat ini. Nanti kita pikirkan kemudian, apakah bentuknya relokasi atau bagaimana akan diputuskan setelah kami rapat secara detail membahas penanganan dampak kebakaran ini,” tukasnya.
Kejadian kebakaran di permukiman padat yang berulang kali ini telah memberikan pembelajaran kepada jajarannya. Karena itu, belum lama ini Pram mengaku telah menandatangani Peraturan Gubernur tentang gerakan satu RT memiliki minimal satu alat pemadam api ringan (APAR).
“Jadi kalau ada kejadian seperti ini, mereka bisa cepat untuk melakukan penanganan dini, sehingga dapat meminimalisir dampak bencana lebih luas,” tandasnya. (sumber: beritajakarta.id)
Tinggalkan Balasan