Athena, Sinarpagibaru.com-Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Mark Rutte mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak tertarik dengan tawaran perdamaian Ukrania-Rusia, Selasa (3/12/2024). Menurut Rutte, ketika Putin tidak mau menerima tawaran perdamaian tersebut, gambaran kepemimpinan Rusia semakin suran untuk kedepannya.

Perang Rusia-Ukrania sudah terjadi sejak Februari 2022 dan sudah banyak menghilangkan korban nyawa serta kerugian materi. Sementara itu, kata Rutte, tentara Rusia sampai hari ini masih berambisi untuk menguasai wilayah-wilayah di Ukrania.

“Ukraina sekarang ini memasuki musim dingin yang krusial. Dan agresi militer Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda,” kata Rutte, yang menjabat bulan lalu, dalam konferensi pers menjelang pertemuan menteri luar negeri NATO di Brussels.

Menurut Rutte, Putin ingin menggunakan wilayah Ukraina sebagai “tempat pengujian rudal eksperimental dan mengerahkan tentara Korea Utara dalam perang ilegal ini. kemudian Rusia dan juga Tiongkok telah mencoba mengganggu stabilitas negara kita dengan tindakan sabotase, serangan siber, dan pemerasan energi.”

Namun, kata Ruute, kondisi ini tidak akan menghalangi NATO untuk mendukung Ukraina dan mengkonsolidasikan aliansi transatlantik. “Dengan latar belakang ini, kami sedang mendirikan Komando NATO baru di Wiesbaden (Jerman) untuk mengoordinasikan bantuan keamanan dan pelatihan bagi Ukraina,” tandasnya. (AH)