Palestina, Sinarpagibaru-Serangan tentara Israel menewaskan sedikitnya 43 warga Palestina di Jalur Gaza. Serangan tersebut terjadi pada hari ke 3 setelah hri raya Idul Adha.  Salah satu sumber tenaga medis mengatakan mengatakan 8 orang yang tewas ditembak mati di daerah Al-Alam. Tepatnya di dekat titik distribusi bantuan yang dijalankan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Israel di Rafah barat.

Melihat banyaknya jumlah korban di dekat titik-titik bantuan tersebut, pemerintah Gaza menuduh yayasan tersebut membantu Israel menargetkan warga sipil dengan kedok bantuan. Selain itu, 3 orang lagi kehilangan nyawa dan 9 lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan sekelompok warga sipil di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah,  yang disampaikan sumber Rumah Sakit Al-Awda dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan 31 orang lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di dekat titik distribusi bantuan Israel-Amerika di sekitar Koridor Netzarim di Gaza tengah. Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan 3 orang lagi, termasuk dua petugas polisi, tewas dalam serangan Israel tadi malam saat mereka bertugas di kamp pengungsi Nuseirat.

Sebuah sumber medis mengatakan seorang warga Palestina juga tewas dalam serangan Israel lainnya di kota Abasan di kota selatan Khan Younis. Kantor berita resmi Wafa, mengutip sumber medis, mengatakan 12 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dan beberapa lainnya cedera dalam serangan di kota selatan Khan Younis. Seorang wanita lainnya tewas akibat luka yang diderita dalam serangan udara sebelumnya di kota yang sama.

Sumber-sumber lokal mengatakan pesawat tak berawak Israel menembaki sebuah pasar di lingkungan Shejaiya di bagian timur Kota Gaza. Petugas medis mengatakan bahwa empat orang tewas dalam serangan Israel di lingkungan Shejaiya dan al-Tuffah di kota yang sama.

Serangan udara Israel juga merenggut nyawa 3 warga sipil di lingkungan Al-Zaitoun, Kota Gaza.  Serangan pesawat tak berawak Israel itu menewaskan delapan warga Palestina. Termasuk 4 wanita, dan melukai beberapa lainnya setelah menargetkan sebuah tenda yang menampung warga sipil terlantar di sebuah kamp di Khan Younis, Gaza selatan, menurut sumber medis.

Serangan mematikan Israel berlanjut di Gaza pada hari keempat Idul Adha setelah warga Gaza menghabiskan 33 hari pertama di bawah pemboman hebat oleh pasukan Israel, yang menewaskan hampir 150 orang. Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan hampir 55.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Red/AH)