PALEMBANG, Sinarpagibaru.com – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) perlu terus memperhatikan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan budaya kerja di wilayahnya. Hal ini dibutuhkan terutama untuk meningkatkan daya saing inovasi di daerah tersebut.
Demikian disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait “Strategi Optimalisasi Penguatan Inovasi melalui One Day One Innovation”. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Aula Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumsel, Kamis (16/11/2023).
Dalam paparannya, Yusharto mengatakan, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumsel perlu melakukan transformasi birokrasi agar inovasi di daerah tersebut dapat berkembang secara maksimal. Transformasi birokrasi ini dapat diwujudkan melalui berbagai hal, satu di antaranya dengan memperbaiki budaya kerja terutama dalam pengambilan kebijakan yang harus berbasis data.
“Kemendagri waktu mengambil kebijakan mau melonggarkan atau tidak PPKM pada saat Covid antara 2020 ke 2021 kemarin, kita melakukan survei terlebih dahulu dan bekerja sama dengan sejumlah universitas seperti Universitas Indonesia dan Universitas Andalas yang didapati 91 persen masyarakat itu sudah cukup kuat untuk menghadapi Covid-19,” jelasnya.
Tidak hanya budaya kerja, untuk meningkatkan inovasi juga diperlukan SDM yang kompeten. Yusharto mengatakan, SDM yang unggul dapat dibangun melalui diklat, pelatihan, ataupun seminar yang akan meningkatkan kapasitas perangkat daerah.
Selain itu, penghargaan juga harus diberikan kepada perangkat daerah yang berkinerja baik. Menurutnya, langkah ini sangat tepat untuk memotivasi perangkat daerah agar semangat dalam meningkatkan kinerjanya. “Kalau dia (perangkat daerah) bagus diberi award, kalau dia kurang bagus dikasih semacam teguran bahwa apa yang dilakukan kurang benar. Ini salah satu metodenya, ada banyak metode lain seperti pemberian motivasi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga mengapresiasi OPD di Sumsel yang telah banyak melakukan digitalisasi pelayanan publik. Hal ini seperti digitalisasi pembayaran pajak dan retribusi yang semakin efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi robot. Dia berharap, inovasi demikian terus dikembangkan dan diterapkan dalam 32 urusan lainnya yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
“Kami harap setiap OPD dapat mengeluarkan inovasi jadi tidak memusat hanya soal urusan tertentu, lebih merata pada 32 urusan lainnya yang menjadi tanggung jawab daerah,” ungkapnya.
Yusharto juga mengingatkan agar kegiatan-kegiatan yang memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan inovasi di Sumsel terus ditingkatkan dan dikawal dengan baik pelaksanaannya. “Harus selalu ada kegiatan di setiap OPD yang dapat membangun kualitas inovasi dari sisi kematangannya, semakin tinggi kematangannya maka semakin tinggi nilai pengukurannya,” pungkasnya.
(Rls/Nvr)