Jakarta, Sinarpagibaru-Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL)) memusnahkan barang bukti narkotika dengan jumlah fantastis terbesar sepanjang sejarah seberat 2,061 Ton senilai 7,5 Triliun rupiah. Barang haram ini didapat dari hasil penggagalan penyelundupan narkotika. Melalui jalur laut di perairan Selat Durian, Kepulauan Riau pekan lalu.
Kegiatan pemusnahan ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali bersama dengan BNN RI, Kemenko Polkam RI, Kepolisian Polda Kepri, Kejaksaan Tinggi Kepri, BNN Provinsi Kepri, Kejaksaan Negeri Batam, Pengadilan Negeri Batam, serta BPOM Batam bertempat di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Batam, Kepulauan Riau. Selasa (20/5).
Barang bukti narkotika hasil penggagalan penyelundupan yang semula tercatat seberat 1,9 ton, setelah dilakukan penimbangan ulang oleh TNI AL bersama BNN RI, BNN Provinsi Kepri, dan PT Pegadaian, ternyata memiliki bobot mencapai 2,061 ton. Keberhasilan tersebut telah menyelamatkan 16.731.615 jiwa generasi bangsa.
Barang bukti narkotika yang dimusnahkan ini merupakan hasil penyitaan dalam operasi yang digelar oleh TNI AL pada Selasa (13/05) dimana pada operasi tersebut, tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal TBK berhasil menggagalkan upaya penyelundupan dan mengamankan 5 orang tersangka warga negara asing yang diduga sebagai kurir narkotika. Terdiri dari satu orang nakhoda berinisial KS, warga negara Thailand, serta 4 anak buah kapal (ABK) berinisial UTT, AKO, KL, dan S merupakan warga negara Myanmar. Ke limanya telah terbukti membawa narkotika dan saat ini barang bukti narkotika telah diserahkan kepada BNN Kepri.
Erwin S. Aldedharma menegaskan, penyelundupan narkotika ini merupakan implementasi nyata program langsung Presiden Republik Indonesia yaitu Asta Cita ke-7. Yaitu “Basmi Peredaran Narkoba”.
Keberhasilan ini merupakan wujud nyata dari sinergi dan kerja sama erat antara TNI AL dengan BNN, Badan Intelijen Negara (BIN), Bea Cukai, dan Kepolisian RI, bahwa pertukaran informasi dan koordinasi yang baik telah membuahkan hasil luar biasa dalam menjaga perairan Indonesia dari ancaman kejahatan transnasional, khususnya penyelundupan narkoba.
“Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) juga telah menekankan kepada jajaran TNI AL untuk terus meningkatkan kegiatan patroli keamanan laut di Perairan Indonesia guna mencegah penyelundupan narkotika,” ujar Wakasal dalam keterangan tertulis kepada awak media, Selasa (20/5/2025).
Pada kesempatan tersebut, Sesmenkopolkam Letjen TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus dan Sestama BNN RI Irjen Pol Tantan Sulistyana mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI AL yang terus berkomitmen menjaga keselamatan anak bangsa dari ancaman bahaya peredaran narkoba dengan melakukan pengawasan secara ketat di wilayah laut yang menjadi jalur-jalur rawan penyelundupan narkoba.
“Sebagai bentuk penghargaan dan motivasi, TNI AL memberikan perhargaan dan akan mengusulkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada Panglima TNI untuk prajurit-prajurit Jalasena TNI AL yang telah menunjukkan dedikasi, keberanian, dan profesionalisme dalam operasi ini. Ini adalah bentuk nyata penghargaan atas loyalitas dan pengabdian yang luar biasa,” tandasnya. (AH/red)
Tinggalkan Balasan