Jakarta,Sinarpagibaru.com-Para ulama dan tokoh masyarakat Jakarta yang selama ini memiliki perbedaan pilihan politik di Pilkada Jakarta 2024, pada Kamis 5 November 2024, bersepakat untuk menyatakan, setelah 27 November 2024, Pilkada Jakarta sudah selesai.
Para ulama dan tokoh masyarakat ini juga sudah mencermati, bahwa hasil Sirekap di website KPU, yang menunjukkan hasil Pilkada Jakarta 2024 hanya berlangsung 1 putaran. Dimana berdasarkan Real Count (RC) terhadap Formulir C1 dari TPS yang sudah masuk 100 persen, bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Prmono Anung-Rano Karno memperoleh suara 50,07%. Hasil perolehan suara ini lebih dari syarat keterpilihan, yakni 50%+1 suara.
Kemudian hasil Real Count (RC) Sirekap di website KPU dikuatkan dengan hasil Rekap “Formulir D Hasil” yang sudah ditandatangani PPK dari Rapat Pleno di 44 Kecamatan di Jakarta (Selasa 3 Desember 2024). Prosentase perolehan suara Paslon 03 Mas Pram dan Bang Doel tidak mengalami perubahan, tetap di 50,007%.
Apalagi dibanding dengan dua Paslon lainnya, maka, selisih perolehan suara Paslon 03 sangat lebar dan jauh. Selisih suara Paslon 03 dengan Paslon 01=10,67%. Sementara Paslon 03 dengan Paslon 02=39,54%.
Artinya, Pilkada Jakarta 2024 sudah selesai dalam 1 putaran. Yaitu, Mas Pram dan Bang Doel. Dengan kenyataan ini, maka para ulama dan tokoh masyarakat Jakarta menegaskan bahwa syarat perolehan suara sudah terpenuhi, sehingga warga Jakarta sudah tidak membutuhkan lagi Pilkada putaran ke-2.
Selain itu, para ulama dan tokoh masyarakat menegaskan, warga Jakarta lebih membutuhkan gubernur dan wakil gubernur definitif untuk menghadapi berbagai persoalan menjelang akhir dan pergantian tahun baru. Serta menyambut Bulan Suci Ramadhan dan Jakarta membutuhkan suasana kondusif, damai, rukun, bersatu dan tidak lagi disibukkan bahkan dibeda-bedakan karena pilihan politiknya.
Ajakan dan himbauan kami ini berlandaskan firman Allah Swt dalam surah Ali Imron ayat 103 untuk bersatu, berpegang teguh pada tali (agama) Allah dan melarang perpecahan serta tercerai-berai.
Maka, dengan ini para ulama dan tokoh masyarakat menegaskan:
Pertama, bahwa di warga Jakarta saat ini sudah tidak ada lagi pendukung 01, 02, 03. Semuanya sudah sama-sama menerima hasil Pilkada. Seperti halnya yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto bagi yang menang harus bisa merangkul, jangan eforia, dan bagi pihak yang kalah harus bisa menerima serta bersedia membantu. “Seribu kawan itu terlalu sedikit, 1orang musuh itu sudah terlalu banyak”.
Kedua, meminta kepada Penyelenggara Pemilu (KPU-Bawaslu dan jajarannya) untuk tetap bersikap profesional dan adil. Kepada Pemerintah, TNI dan Polri serta ASN untuk tetap berpegang teguh pada hukum, menjaga netralitas dan tidak melakukan intervensi yang bisa menciderai suara rakyat dan kepercayaan publik.
Ketiga, meminta kepada Paslon 01, 02 dan 03 serta pendukungnya untuk kembali bersatu dan bersama-sama berangkulan bersama-sama melayani warga Jakarta. “Kita kuat dan sukses karena bersatu, kita lemah dan gagal karena terpecah”. Al-ittihadu asasun najah (persatuan adalah kunci kesuksesan).
Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rahmat dan berkah bagi masyarakat Jakarta, sehingga kota kita yang tercinta ini menjadi Madinah Thayyibah wa Rabbun Ghafur.
Ulama dan tokoh yang hadir dalam konferensi pers ini diantaranya, Habib Hud bin Muhammad Baghir al-Athos, H. Nuri Thaher (Sesepuh Betawi), Habib Abdullah bin Shahab (Rabithah Alawiyah), KH Ruslan Mawardi (FUHAB), KH Abu Hanifah (Pengasuh Ponpes Nurul Hijrah, Jakarta Timur), Bang H. Amink Amirullah (Ketua Umum JAGAT Prabowo), KH Zainal Arifin Ghufron (Ketua Ulum FK Ulum), KH Nurul Ghulam (YPI al-Jauhariyah), KH Zarkasyi Usman (NU), KH Luthfi Syarbini (NU), KH Nurhasan Sayuti (DMI Cakung), KH Ahmad Mawardi (Ketua Majelis Sholah Subuh) , KH Danail Al Haz (Sekjen FBR), KH Ahmad Zainudi (Penasehat MUI), KH Burhanudin/Jaka Gledek , KH Sa’roni. (AH)