Jakarta, Sinarpagibaru-Immanuel Ebenezer Gerungan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) mengatakan, kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah konsisten memerangi kejahatan korupsi di birokrasi pemerintahan. Apalagi, kata dia, dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran negara, menurutnya kebijakan yang sangat tepat.

“Selama ini, sangat banyak sekali anggaran negara yang digunakan birokrasi pemerintah yang dijadikan ladang korupsi. Di era Presiden Prabowo, pejabat birokrasi kementerian jangan coba-coba melakukan korupsi, bisa fatal akibatnya,” ucap Immanuel Ebenezer Gerungan yang biasa dipanggil Noel dalam pertemuan Aktivis 98, Tentang Refleksi 27 Tahun Reformasi yang mengangkat tema “Pemerintahan Yang Bebas dan Bersih KKN, Mimpi Atau Kenyataan?” di Matraman Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Noel yang juga mantan aktivis 98 menegaskan, pemerintahan Prabowo-Gibran tidak pernah anti demokrasi. Justru sangat membutuhkan aktivis 98, untuk bersikap kritis. Dan memiliki argumentasi berbasiskan data kuat. Supaya kinerja pemerintahan yang berjalan terjadi keseimbangan. Sehingga tercipta birokrasi yang bersih dan transparan sesuai program Asta Cita.

“Kita semua disini adalah bagian aktivis 98 yang pernah menumbangkan rezim diktator orde baru (Orba) di tahun 1998. Saya berharap demokrasi itu jangan sampai kehilangan semangatnya sampai hari ini. Tapi daya kritisnya harus terus membangun peradaban Indonesia menjadi lebih baik,” ungkapnya.

Tegasnya, Noel mengatakan bahwa dia meminta agar aktivis 98 yang berada diluar sistem pemerintahan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Dan melakukan kritik yang memberikan solusi. Ia tak membantah, birokrasi pemerintahan Indonesia itu sangat rentan dengan praktik korupsi. Karena itu, sikap kritis mengawal cita-cita reformasi sangat dibutuhkan hari ini.

“Banyak sekali penumpang gelap di lingkaran Presiden Prabowo Subianto yang ingin mencari keuntungan. Tapi saya bersyukur, beliau tidak mau kompromi dengan bandit-bandit koruptor. Semua sistem yang bobrok yang terjadi selama puluhan tahun sudah ditertibkan. Supaya tidak terjadi lagi kebocoran anggaran pemerintah,” terangnya.

Noel juga membeberkan, alasan Indonesia sulit menjadi negara yang kuat, karena banyak pejabat negara gampang menerima suap. Lalu regulasi yang dibuat selama ini sangat lemah, tidak memihak pada kepentingan rakyat. Artinya, jangan pernah berharap masa depan Indonesia menjadi lebih baik selama pelaku koruptor masih berkuasa.

“Tugas saya hadir dalam pertemuan aktivis 98 ini untuk mengajak kawan-kawan tetap bersikap kritis. Bukan menjadi ajang berkeluh kesah. Kita sudah membuktikan sejarah dengan menumbangkan rezim Suharto di era Orba yang dikenal diktator tanpa kenal menyerah,” tegasnya. (AH)