SULUT, Sinarpagibaru.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) visioning penyusunan rencana induk (Masterplan) daya tarik wisata (DTW) Air Terjun Tekaan Telu, di Hotel Villa Emitta, Jl. Panorama, Kakaskasen, Kec. Tomohon Utara, Kota Tomohon (26 Juli 2024).
Bambang Cahyo Murdoko, Direktur Pengembangan Destinasi II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf dalam acara ini mengatakan, penyusunan masterplan pengembangan daya tarik wisata Air Terjun Tekaan Telu ini adalah untuk mendukung program Kementerian Parekraf, dan Dinas Pariwisata Kota Tomohon dalam mengembangkan salah satu daya tarik wisata, dalam bagian perencanaan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Manado-Likupang dan sekitarnya termasuk Tomohon.
Diharapkan akan dihasilkan dokumen operasional dalam mewujudkan pengembangan daya tarik wisata Air Terjun Tekaan Telu yang berkelanjutan. Dimana daya tarik wisata ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal, melestarikan budaya tradisional setempat, serta menjaga keberlangsungan alam sekitarnya.
Dengan Masterplan ini juga sangat diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan terkait yang akan melakukan pembangunan dan pengembangan daya tarik wisata Air Terjun Tekaan Telu. Yang akhirnya agar dapat diwujudkan kepariwisataan yang berkualitas, berdaya saing, inklusif dan berkelanjutan, tegas Bambang Cahyo Murdoko.
Bambang juga mengatakan, agar supaya juga dibuat gambaran umumnya apa lagi yang dibiayai atau diusulkan akan dibangun atau perlu diadakan di Air Terjun Tekaan Telu ini. Misalnya apa saja yang sudah ada dan apa yang akan dikembangkan atau diusulkan bagaimana membangun jalan dari deck view, kemudian apakah perlu sarana kereta layang mengangkut orang atau apa lagi wahana atau yang lain yang sebaiknya diadakan di sini, ujar Bambang.
Sementara itu Andy Anton Mangopa Malik, Ketua Tim Tenaga Ahli penyusunan Masterplan Wisata Air Terjun Tekaan Telu mengatakan, ruang lingkup Rencana Induk atau Masterplan ini berisi informasi tentang latar belakang lokasi daya tarik wisata, kebijakan pembangunan daya tarik wisata, analisis kondisi umum dan kepariwisataan. Juga tujuan strategi dan sasaran pengembangan, rencana pengembangan daya tarik wisata dan rencana area tapak prioritas.
Pengerjaan penyusunan dokumen Rencana Induk (Masterplan) Daya Tarik Wisata Air Terjun Tekaan Telu dikerjasamakan dengan Universitas Sam Ratulangi Manado dan Universitas Katolik De La Salle Manado.
Ruang lingkup wilayah perencanaan dalam masterplan ini berada di Air Terjun Tekaan Telu, di Kelurahan Tinoor Satu, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Pemilihan lokasi ini didasarkan program Kementerian Pariwisata dalam mengembangkan daya tarik wisata perencanaan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang dan Ripparda Provinsi Sulawesi Utara sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi (KPPP).
Lokasi Daya Tarik Wisata berada pada lokasi daerah dataran tinggi, dengan tinggi sekitar 700 –800 m di atas permukaan laut. Untuk luas perencanaan daerah daya tarik wisata yaitu sebesar 1,83 Ha.
Jarak untuk menuju Air Terjun Tekaan Telu sekitar ±1 km dari area TIC atau gerbang masuk yang akan ditempuh melalui spot trekking yang dengan kondisi yang cukup curam, dengan memakan waktu kurang lebih 45 menit hingga di menara pandang air terjun. Namun dari hasil perjalanan tersebut, kita akan disuguhkan dengan hamparan hutan dan 4 air terjun yang mengalir deras turun dari tebing perbukitan.
Untuk mencapai Lokasi Air Terjun Tekaan Telu, pengunjung akan melintasi kawasan hutan dengan tegakan pepohonan yang rimbun dan suasana hutan yang tenang dan sejuk dikelilingi perkebunan kelapa-cengkih milik pribadi.
Selain itu, kondisi saat ini kita hanya bisa melihat saja air terjunnya dari deck view atau menara pandang, tanpa bisa ke bawah untuk menyentuh air terjunnya. Ini merupakan tantangan bagi kami meskipun kondisi sangat sulit, ungkap Andy.
Kami mengharapkan semoga Rencana Induk/Masterplan ini nantinya bermanfaat bagi pembangunan kepariwisataan provinsi Sulawesi Utara dan Kota Tomohon pada umumnya, dan pada khususnya untuk Kelurahan Tinoor Satu dan Kelurahan Kinilow. Dapat dimanfaatkan dengan benar oleh pihak pihak terkait, jangan hanya jadi dokumentasi saja atau mentok di produk buku, tapi diimplementasikan, jelas Andy.
Sementara itu dalam pengamatan wartawan, dalam FGD ini banyak juga disampaikan berbagai masukan untuk mengembangkan daya tarik wisata (DTW) Air Terjun Tekaan Telu. Antara lain mengenai status clear and clean lahan, keselamatan bila terjadi resiko bencana, parkir dan lalu lintas, Kebersihan dan Toilet, kios-kios UMKM, juga mengenai bagaimana memberdayakan masyarakat, SDM yang akan mengelolanya serta hal-hal lainnya.
Juga mengenai aksesbilitas dan alat angkut pengunjung. Ada juga yang mengharapkan, bagaimana pengunjung tidak kapok, agar jangan sampai pengunjung hanya satu kali pergi, dan kemudian beribu kali berfikir untuk kembali lagi. (ANTONI F)