JAKARTA, Sinarpagibaru.com – Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat menerima Kunjungan studi oleh delegasi dari 2 negara Afrika yaitu Negara Côte d’Ivoire (Ivory Coast) diwakili delegasi dari Rural Land Agency (AFOR) dan Negara Senegal diwakili delegasi dari Ministry of Finance and Budget and Land Registry and Security Project (PROCASEF)) pada Selasa (01/10/2024).
Kegiatan Kunjungan pembelajaran diawali dengan office tour dari loket layanan sampai dengan ruang kerja pegawai dan Command Center serta ruang arsip serta diakhiri dengan sharing session di Aula Lantai 3 Kantah Jakarta Barat.
“Kami ucapkan selamat datang kepada Delegasi Negara-Negara Afrika yang pada kesempatan ini Kantah Jakarta Barat menerima kunjungan Kehormatan yang belum tentu akan terulang ditahun berikutnya. Mari kita disini sama-sama belajar mengenai Reforma Agraria dan Land Administration. Semoga Diskusi kita dapat memberikan hasil yang baik dan dapat diimplementasikan baik di Indonesia maupun di Afrika.”, Ujar Agus Setiyadi, Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat.
Dalam kesempatan ini, Mr. Cheick Daniel BA, General DIrector, Ivory Cost Rural Land Agency (AFOR) menyampaikan, “Kami datang ke Indonesia untuk belajar walaupun memakan waktu 8 jam dari Negara kami. Kami sangat terharu dan tekejut melihat pelayanan yang ada di Kantor ini. Rencana kami saat ini adalah penggabungan dari tanah beberapa kantor menjadi satu dan percepatan pensertipikatan tanah di Negara kami,” ujarnya.
“Situasi di Pantai Gading membuat kami untuk mendatangkan arsitek kami untuk belajar di Indonesia untuk mencontoh kantor ini (Kantah Jakbar) yang sangat bagus dan rapih. Semoga kami dapat belajar dan meniru apa yang telah kami dapat dari pembelajaran ini,” tambah Mr. Cheick Daniel BA.
Sementara itu, Mr. Mouhamadou Moustapha Dia, Tecnical Advisor Senegal-PROCASEF menyampaikan, “Kantor ini (Kantah Jakarta Barat) sangat menginspirasi, terutama sistem penanganan pengaduan yang cepat dan tata kelola arsip serta peta digital yang dapat menerangkan status tanah, saya harap dapat diterapkan di Senegal”. Pungkasnya.