Jasad Jurnalis Yang Menghilang 3 Bulan Ditemukan, Jurnalis di Meksiko Rawan Ancaman Pembunuhan

Ilustrasi kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis (photo: AFP)

Meksiko, Sinarpagibaru.com-Enrique Hernández Avilés seorang jurnalis dari Negara Meksiko setelah 3 bulan dinyatakan menghilang akhirnya ditemukan. Penemuan jasadnya ditemukan di kuburan rahasia di Kota Taxco negara bagian Guerrero. Federasi Jurnalis Internasional (FIP) dan Persatuan Editor Pers Nasional (SNRP) Meksiko menuntut klarifikasi atas kejahatan ini. Dan diakhirinya impunitas atas pembunuhan terhadap jurnalis di Meksiko.

SNRP menegaskan pihaknya mengecam atas kematian dan perbuatan keji yang menimpa Enrique Hernández Avilés. Serta mendesak otoritas negara bagian dan federal untuk mengklarifikasi motif dibalik kasus pembunuhan rekan jurnalis mereka. SNRP juga menduga petugas polisi dan mantan pengawal Walikota Taxco sebagai orang bertanggung jawab atas kematian Enrique Hernández Avilés.

Baca Juga :  Indonesia-Jepang Teken Kerja Sama Studi Kelayakan Fasilitas Penanganan Sampah Skala Besar di Indonesia

Sebab, tragedi ini menyoroti krisis keamanan yang dihadapi jurnalis di Meksiko, terutama di wilayah yang berada di bawah kendali kejahatan terorganisir seperti Guerrero. Impunitas adalah faktor penting yang memicu kekerasan ini, karena mayoritas mereka yang bertanggung jawab tidak diadili.

Berdasarkan survei International Federation Journalists, sudah ada 48 jurnalis yang dibunuh di Meksiko sejak tahun 2018. Selain itu, pada bulan Juni, jenazah Víctor Manuel Jiménez Campos, yang hilang sejak tahun 2020, ditemukan di negara bagian Guanajuato. Mayatnya juga disembunyikan di dalam sumur air.

Federasi Jurnalis Internasional yang tergabung SNRP dalam menuntut klarifikasi atas pembunuhan ini dan menegaskan kembali bahwa semua tingkat kekuasaan negara harus segera menerapkan langkah-langkah untuk menghentikan kekerasan terhadap jurnalis. Dan menjamin hak atas kebebasan berekspresi dan menuntut hal tersebut kasus-kasus tersebut diselidiki berdasarkan Protokol yang Disetujui untuk Kejahatan terhadap kebebasan berekspresi. (AH/IFJ.ORG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *