Resmikan 15 MPP, Menteri PANRB: Pelayanan Publik Kunci Birokrasi Pemerintahan

Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas meresmikan 15 Mal Pelayanan Publik (MPP) hari ini di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024). (Foto: NG)

JAKARTA, Sinarpagibaru.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meresmikan 15 Mal Pelayanan Publik (MPP) hari ini di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).

Adapun daftar tempat 15 MPP yang diresmikan hari ini, antara lain:
1. MPP Kabupaten Labuhan Batu Utara
2. MPP Kabupaten Tanah Datar
3. MPP Kabupaten Kampar
4. MPP Kabupaten Muaro Jambi
5. MPP Kabupaten Rejang Lebong
6. MPP Kabupaten Bogor
7. MPP Kabupaten Indramayu
8. MPP Kabupaten Jombang
9. MPP Kabupaten Mojokerto
10. MPP Kabupaten Bima
11. MPP Kabupaten Timor Tengah Selatan
12. MPP Kabupaten Gunung Mas
13. MPP Kabupaten Buton
14. MPP Kabupaten Kolaka
15. MPP Kabupaten Luwu

Dengan diresmikannya 15 MPP baru ini, jumlah MPP yang tersebar di seluruh Indonesia akan mencapai 206 MPP. Menteri PANRB yang akrab disapa Anas ini mengatakan, MPP menjadi salah satu komitmen dalam meningkatkan pelayanan publik di Tanah Air.

“Atas arahan Pak Presiden (Jokowi) kita diminta bekerja yang berdampak. Pekerjaan-pekerjaan yang menjadi birokrasi panjang tak berdampak, presiden minta kita untuk dipangkas,” kata Menteri Anas, dalam acara Peresmian Bersama MPP 2024 di Sheraton Grand Jakarta, Senin (24/6/2024).

Baca Juga :  Kementerian PANRB belajar Transformasi Digital dari Arief Yahya

Adapun sebelumnya, direncanakan ada 17 daerah yang MPP-nya diresmikan. Namun karena kepala daerah terkait tidak hadir, alhasil peresmiannya akan diundur sehingga hari ini total ada 15 MPP yang diresmikan.

Anas juga meminta agar jajaran Kementerian PANRB bisa melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan sekali atas implementasi MPP. Menurutnya, pelayanan menjadi kunci birokrasi. Ia pun mengambil contoh dengan saat-saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, di mana pada saat itu tingkat kepuasan masyarakat meningkat karena efisiensi dan efektifitas birokrasi.

“Sudah saatnya kita memberikan pelayanan karena pelayanan publik itu inti pemerintahan ini. Puncak dari kesibukan birokrasi adalah pelayanan publik. Oleh karena itu harapan saya, bapak/ibu bupati melakukan survei tiap 6 bulan melalui lembaga survei, apakah meningkat kepuasan publik setelah ada MPP,” ujar Anas.

“Saat saya dulu menjadi bupati, salah satu yang saya buat MPP, kepuasan publik naik 92% dengan MPP, dan layanan-layanan online yang kita buat, termasuk program jemput bola dan lain-lain,” sambungnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Akik Dwi Subarto mengatakan, MPP merupakan strategi untuk meningkatkan pelayanan publik secara berkelanjutan. Apabila dijumlahkan dengan 60 MPP digital yang sudah ada, maka di Indonesia telah ada 229 kab/kota yang telah memiliki MPP atau 45% dari total kab/kota di Indonesia.

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas ASN, BPSDM Kemendagri Gelar Tiga Diklat Sekaligus

“Acara hari ini yang dihadiri 15 bupati yang telah membentuk MPP dan telah siap diresmikan,” kata Akik.

Akik menjelaskan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi dengan MPP paling lengkap, yang mana 100% kab/kota di sana telah memiliki MPP. Kemudian yang terbanyak kedua ialah Jawa Tengah sebanyak 94%, Banten 88%, Jawa Timur 76%, Jawa Barat 67%, Kalimantan Selatan 68%, Sulawesi Selatan 63%, dan Bengkulu 60%.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *