Kick Off Program Smartren oleh Wapres Untuk Pemberdayaan Masyarakat Pesantren

Wapres Ma'ruf Amin hadiri kick off program Smartren di dalam kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, Sabtu (4/5/2024). (Foto: ist)

BANTEN, Sinarpagibaru.com – Sinergi Masyarakat Pesantren (SMARTREN) Indonesia terus mendorong pengembangan potensi ekonomi dan keuangan berbasis syariah melalui program Minimarket Pesantren (Martren).

Hingga kini program Martren Dalam skala nasional telah meluas hingga 30 provinsi di seluruh indonesia.

Bertepatan pada acara Silaturahmi Idul Fitri 1445 Hijriah yang dilaksanakan oleh Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Banten, Serangkaian acara pun digelar bersamaan dengan Kick Off Program Minimarket Pesantren khususnya di wilayah banten. Acara ini dilaksakan di dalam kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, Sabtu (4/5/2024).

Pantauan di lokasi di penuhi oleh para Kyai, santri dan santriwati dengan tertib dan kondusif.

Hadir dalam acara PJ Gubernur Banten Al Muktabar, KH. Ma’ruf Amin ( Wakil Presiden RI ), Anton Sukarna sebagai Direktur Penjualan dan Distribusi Bank Syariah Indonesia (BSI) , Gus Syauqi Ma’ruf Amin serta KH. Ibnu Baliran Selaku Dewan Pembina dan Ketua Umum SMARTREN Indonesia.

Penekanan tombol sirine sebagai tanda mulai Kick Off Program SMARTREN dilakukan Oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin didampingi oleh Al muktabar (Pj.Gubernur Banten), Gus Syauqi Ma’ruf Amin (Ketua Pembina SMARTREN), KH. Ibnu Baliran Ali (Ketua Umum SMARTREN) serta Bapak Anton Sukarna (Dirut BSI).

Baca Juga :  Wapres Serahkan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi, AKIP dan Zona Integritas 2023

Kegiatan pun dilanjut dengan peninjauan Produk yang ada di Minimarket Pesantren An-Nawawi Tanara.

Pada kesempatannya, Anton Sukarna (Dirut BSI) mengatakan BSI Support dana tanpa Agunan sesuai aturan KUR yang berlaku, Hal ini dikatakan Anton Sukarna mengacu pada dukungan BSI secara nasional guna pengembangan sektor UMKM di Indonesia melalui pembiayaan KUR syariah di tahun 2024 yang menargetkan senilai Rp16 triliun.

“Dengan nilai jumlah 16 T tentu akan lebih banyak menjangkau pelaku-pelaku usaha mikro untuk bisa sustain dan naik kelas, sekaligus juga semakin meningkatkan literasi dan inklusi pembiayaan berprinsip syariah kepada para pelaku UMKM.” Ujar Anton.

Ditempat yang sama Gus Sauqi Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pembina Smartren Indonesia mengucapkan terimakasih atas dukungan dari berbagai elemen baik di tingkat daerah hingga pusat khususnya kepada BSI yang mana ini akan menambah semangat untuk terus berinovasi guna membesarkan bisnis smartren.

“Kita memulai dari hal kecil Yang penting wujudnya nyata, setelah itu kita jalankan management profesional bisnis, saya yakin pasti bisa. Apalagi kita di dukung oleh BSI Yang kita bisa memanfaatkan program KUR yang tertuju ke produk halal berbasis syariah”, pungkasnya.

Tak lupa ucapan terimakasih juga ia tuju kepada stake holder yang turut andil dalam membangun bisnis smartren.

Baca Juga :  Menteri PANRB: Pemerintah Komitmen Penuhi Kebutuhan Guru ASN

“Pada dasarnya yang disebutkan membangun bisnis tidak dilakukan oleh satu orang, Makna dari Smartren tersendiri yaitu Sinergi, Ibaratkan sebuah lidi jika disatukan dalam jumlah banyak menjadi satu ikatan maka akan semakin kuat dan kokoh, maka dari itu saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh StakeHolder Smartren,” pungkas Ketua Umum Smarten KH.Ibnu Baliran Ali tutupnya.

Untuk diketahui, Sementara produk Martren di suplai oleh beberapa perusahaan mitra yaitu Lotte, Mayora, Wings, Indofood, Wall’s, CV. Nusantara Alam juga ada HMS.

Martren juga telah melahirkan berbagai cabang yakni ; Penata Mart, Al Khaf Mart, DI Mart, Darul Falah Mart, Ras Mart, Yapi dan Mart, Ishlah Mart, Jamiatul Ikhwan Mart, dan Paradis Mart. (AT/Gtg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *