Menteri AHY Harap Model Reforma Agraria di Cianjur Dapat Diterapkan di Seluruh Indonesia

Menteri AHY beserta sejumlah pejabat yang hadir melakukan penanaman bibit asparagus di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur pada Minggu (21/04/2024). (Foto: Humas atrbpn)

CIANJUR, Sinarpagibaru.com – Salah satu aspek yang perlu dijalankan dalam program Reforma Agraria ialah penataan akses atau pemberian kesempatan pada masyarakat yang menjadi subjek Reforma Agraria untuk menyejahterakan tanah yang ia kelola agar bisa memberi kesejahteraan.

Dalam rangka mengawal hal tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir ke Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur pada Minggu (21/04/2024). Di desa ini, sebelumnya telah dilaksanakan penyelesaian konflik tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan di tahun 2016. Aset di desa ini kemudian mendapatkan penataan melalui Redistribusi Tanah serta pendaftaran tanah mandiri.

Memulai kegiatan kali ini, Menteri AHY beserta sejumlah pejabat yang hadir melakukan penanaman bibit asparagus. Penanaman ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi dari Kementerian ATR/BPN, PT PLN, Agree Telkom, Agroobot, dan pemerintah daerah membantu masyarakat dalam budidaya asparagus.

Baca Juga :  Terima Sertifikat, Rasa Khawatir Warga Terhadap Mafia Tanah Terhapuskan

“Kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari pelaksanaan program Reforma Agraria yang sinergis. Sinergi dan kolaborasi ini harus terus kita bangun dan kita tularkan kepada wilayah lainnya, bahkan di seluruh Indonesia,” ucap Menteri ATR/Kepala BPN dalam sambutanya.

Dalam budidaya asparagus tersebut, PLN berperan memberikan akses permodalan kepada petani yang akan diserahkan langsung hari ini. Sementara itu, Agree Telkom dan Agroobot membuat ekosistem bisnis pertanian asparagus mulai dari penyediaan bibit asparagus hingga penyediaan pasar untuk penjualan asparagus.

Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan, pendampingan dari hulu ke hilir dalam budidaya asparagus ini penting dilakukan agar tanah yang dikelola masyarakat bisa semakin optimal. “Agricultural Business Ecosystem ini yang penting untuk dibangun serta diperkuat. Karena, tanpa satu dan lainnya, bisnis tidak dapat berjalan dan menyebabkan ketimpangan pada salah satu lininya,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan berkata bahwa hendaknya keberhasilan di Desa Cipendawa ini bisa direplikasi di tempat lainnya. “Kita berharap lebih banyak perusahaan-perusahaan besar yang dapat membantu masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  BPN Jakarta Selatan Segera Sertifikatkan 100 Bidang Tanah Wakaf di Tahun 2023

Turut mendampingi Menteri AHY dalam kegiatan ini, beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN; para Staf Khusus; dan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat beserta seluruh Kepala Kantor Pertanahan se-Provinsi Jawa Barat. Turut hadir Bupati Cianjur, Herman Suherman beserta Forkopimda Kabupaten Cianjur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *